Langsung ke konten utama

Postingan

Saat Takdir Bicara (End)

          Setelah melafalkan doa Nabi Ayyub beberapa kali sebelum tidur, tengah malam aku terbangun. Badan sudah basah dengan keringat. Seperti orang yang pulih dari demam panjang.         Paginya badanku sudah terasa lebih ringan, biasanya berat, gak enak. Kepala juga mulai enakan. Ada kurasa 3 hari menahankan sakit yang tak jelas progress nya, tak ada kepastian kapan sembuh. Tapi syukur luar biasa hari ini badanku sudah lebih ringan.          Aktivitas keseharian pelan-pelan dikerjakan, beres-beres rumah, masak. Tapi tetap harus banyak minum, dan jangan telat makan. Belum bisa lepas dari Paracetamol dkk. Masa pemulihan memang tidak sebentar bisa dua mingguan.        Sehari ato 2 hari kemudian saat masih pemulihan, karena malam tidak ada aktivitas lagi, aku melihat sosmed. Aku suka lihat reels dari ig. Gak sengaja dapat reels Oki Setiana Dewi tentang taddabur surat Anbiya tentang Nabi Ayyub, yg ayatnya persis kujadikan doa.         Ada yg menyentuh dari kisah yg diceritakan Oki. Kawan

Saat Takdir Bicara (Part 2)

            Cacar bukanlah sakit yang bisa dianggap remeh. Penularannya saja membuatku cukup surprise, aku yang konon sudah pernah cacar, bisa tertular lagi. Padahal kata temanku yang memang nakes, untuk orang dewasa yang sudah pernah cacar, maka tidak akan gampang tertular, asal imun bagus.        Kurasa hari itu juga aku harus memutuskan hal penting, mengabari bos perihal sakitku, atau izin saja untuk minimal 3 hari, tapi apa mungkin? Baru masuk kerja dah minta izin? Tapi apa harus kulepas pekerjaan ini. Dah semangat gini, dan ini kesempatan langka. Siapapun tau, sekolah tempatku bekerja bukan sekolah biasa.        Disisi lain aku takut penyakit ini menyebar, kalau aku masuk saat masih pemulihan. Karena ada rekan kerja yg sedang hamil, belum lagi anak-anak yang keluar masuk ruangan kami. Hmm sepertinya tak mungkin. Akhirnya aku mengabari bos perihal sakitku.        Ada perasaan lega setelah mengabari kantor, bu bos menyuruhku istirahat dulu, dan menunggu kabar selanjutnya bagaimana

Saat Takdir Bicara (Part 1)

               Sebagai manusia  produktif  tentu kita sudah merencanakan apa saja yang akan dikerjakan, bahkan untuk beberapa bulan ke depan. Namun ada kalanya, takdir berkisah lain.         Kecewa, sakit hati dan berbagai perasaan lainnya akan menjadi hal yg teramat rasional saat apa yg sudah kita rancang, tak sesuai dengan kenyataan. Lalu haruskah menyalahkan Allah yang telah menggariskan takdir? Yuk, simak kisahku agar  bisa menjawabnya.       Tepat saat Ramadhan, aku dapat tawaran dengan posisi bagus sekali, sesuai dengan bidang pekerjaan sebelumnya, angka salary yg mapan, pun lingkungan kerjanya baik. Perfecto istilahnya. Awalnya kupikir ini hadiah dari Allah karena ketekunanku dalam beribadah.      Karena perkiraan masuk kerja masih dua bulan lagi, berbagai persiapan pun dibuat, mulai dari rancangan waktu, karena masuk jam 7 lewat dan pulang sore, anak dengan siapa saat bekerja, dll. Semangat dong ya. Meski sejatinya aku sendiri  bukan tipe pekerja, tapi karena salary lumayan dan

Main Saham di Stockbit, Dont Worry

Kenapa harus beli saham?             Umumnya, kebanyakan orang menyimpan uang dengan cara menabung di bank, menyimpan sendiri atau membelikan aset. Lalu bagaimana dengan bermain saham? Mendengarnya saja mungkin terdengar mengerikan ya, mengingat belakangan marak trading bodong. Namun tidak ada salahnya mempelajari apa itu saham dan bagaimana bermain saham dengan aman.            Jujurly, saya sendiri baru melek soal saham setelah ngobrol santai via virtual bareng  komunitas Blogger Medan dan Panji Pratama. Obrolan kami di fasilitasi oleh Stockbit, sebuah aplikasi investasi saham yg cukup friendly bagi pemula juga yang sudah expert dibidang saham.          Nah, mungkin pertanyaan paling sering kita jumpai, kenapa harus membeli sebuah saham? Gimana nanti kalau akhirnya kena tipu? Sadarkah kita, bahwa nilai mata uang kita selama ini, terus menurun. Inflasi menjadi suatu yang pasti di hampir di berbagai negara. Termasuk Indonesia yang katanya masih dijuluki negara berkembang. Contoh paling

Tips Anti Gagal Membuat Roti

       Banyak ibu-ibu yang mengeluhkan sulitnya memasak roti, tidak mengembang dengan baik, atau belum lembut seperti yang dijual di toko bakery. Hanya ada seribu satu kejadian saat kita buat roti dan itu langsung lembut seperti yang dijual-jual itu ya bu. Pun kalau sekali mencoba sudah langsung berhasil kita tidak akan benar-benar belajar karena tidak ada kesalahan yang terjadi.  Jadi jangan putus asa jika sekali mencoba belum langsung berhasil.  Berikut saya bagikan beberapa tips sebelum mulai bertempur dengan tepung dkk, tak ada salah ngilmu dulu baru praktek ya . Yuuk mari  1. Cari resep yang realistis Apa sih resep yang realistis itu? Resep realistis adalah resep yang bahannya gampang dicari, pun kalau kita merasa mampu mencari bahan-bahan yang langka seperti bread improver (pelembut roti) atau bahan yang lainnya, silahkan. Jadi takaran realistis ini bagi masing-masing orang berbeda ya. Kalau saya, saat awal belajar buat roti, tidak pake bread improver, selain carinya agak su

Impian Sederhana

Selaksa-embun.blogspot.com  Dunia baca tulis memang telah menjadi lingkup hidup tersendiri yang tidak bisa kujauhi. Meski sibuk dengan aktivitas mengurus anak, usaha kuliner, tapi lewat membaca dan menulis, aku bisa melihat dunia yang lebih luas lagi, menambah wawasan dan mematangkan cara berpikir. Saat kini orang berlomba-lomba menjadi youtuber, tetapi aku malah mengejar menjadi blogger. Sadar karena keahlian editing video sangat minus, haha. Maka bukan mimpi yang muluk untuk menjadi blogger. Kenapa blogger? Aku terinsipirasi dari asyiknya para blogger yang mengisahkan pengalaman mereka saat travelling, review produk, mengikuti event, rasanya seru. Tentu ini menjadi healling tersendiri untukku sebagai seorang ibu. Singkat cerita aku gabung dibeberapa komunitas blogger, baru dua sih, hehe. Blogger Medan dan Blogger FLP, Alhamdulillah masuk di keduanya, dengan berbagai syarat yang telah dipenuhi . Namun ternyata tidak sesederhana apa dipikirkan. Disinilah pengalaman baru didapat. Untuk

Kaum Terbuang

Akhir-akhir ini perhatian dunia cukup ter-sentral pada konflik yang terjadi di salah satu tanah kelahiran Nabi yaitu Palestina. Dan yang amat mengesalkan, konflik ini pecah pada bulan suci Ramadhan tahun ini. Militer Israel dengan semena-mena membantai muslim yang sedang beribadah. Serangan pertama terjadi pada 7 Mei 2021 saat jamaah menyambut malam Lailatul Qadar di komplek Masjid Al-Aqsa. Esoknya pada 8 Mei 2021 militer juga menyerang jamaah saat sholat tarawih di Masjid Al-Aqsa. Sekitar 121 warga Palestina terluka pada malam itu karena peluru karet dan granat kejut yang mengenai jamaah. Setelah peristiwa ini, cukup viral gambar ummat Islam Palestina yang sedang beritikaf di Masjid Al-Aqsa menyiapkan banyak batu di sisi mereka, sebagai antisipasi saat Israel menyerang kembali.   Dengan berbagai kejadian yang terjadi tentu kelompok Hamas tidak tinggal diam. Perang pun pecah, tiada hari tanpa dentuman bom dan letusan senjata. Banyak korban berjatuhan termasuk diantaranya wanit