Sebagai manusia produktif tentu kita sudah merencanakan apa saja yang akan dikerjakan, bahkan untuk beberapa bulan ke depan. Namun ada kalanya, takdir berkisah lain. Kecewa, sakit hati dan berbagai perasaan lainnya akan menjadi hal yg teramat rasional saat apa yg sudah kita rancang, tak sesuai dengan kenyataan. Lalu haruskah menyalahkan Allah yang telah menggariskan takdir? Yuk, simak kisahku agar bisa menjawabnya. Tepat saat Ramadhan, aku dapat tawaran dengan posisi bagus sekali, sesuai dengan bidang pekerjaan sebelumnya, angka salary yg mapan, pun lingkungan kerjanya baik. Perfecto istilahnya. Awalnya kupikir ini hadiah dari Allah karena ketekunanku dalam beribadah. Karena perkiraan masuk kerja masih dua bulan lagi, berbagai persiapan pun dibuat, mulai dari rancangan waktu, karena masuk jam 7 lewat dan pulang sore, anak dengan siapa saat bekerja, dll. Semangat dong ya. Meski sejatinya aku sendiri bukan tipe pekerja, tapi karena salary lumayan dan
Ibu dari anak istimewa bernama M.Iqbal Al-Fatih. Senang menulis, baking, bercocok tanam, jualan, jalan-jalan, menonton, mengajar, dan mencoba hal-hal baru.