Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2022

Saat Takdir Bicara (End)

          Setelah melafalkan doa Nabi Ayyub beberapa kali sebelum tidur, tengah malam aku terbangun. Badan sudah basah dengan keringat. Seperti orang yang pulih dari demam panjang.         Paginya badanku sudah terasa lebih ringan, biasanya berat, gak enak. Kepala juga mulai enakan. Ada kurasa 3 hari menahankan sakit yang tak jelas progress nya, tak ada kepastian kapan sembuh. Tapi syukur luar biasa hari ini badanku sudah lebih ringan.          Aktivitas keseharian pelan-pelan dikerjakan, beres-beres rumah, masak. Tapi tetap harus banyak minum, dan jangan telat makan. Belum bisa lepas dari Paracetamol dkk. Masa pemulihan memang tidak sebentar bisa dua mingguan.        Sehari ato 2 hari kemudian saat masih pemulihan, karena malam tidak ada aktivitas lagi, aku melihat sosmed. Aku suka lihat reels dari ig. Gak sengaja dapat reels Oki Setiana Dewi tentang taddabur surat Anbiya tentang Nabi Ayyub, yg ayatnya persis kujadikan doa.         Ada yg menyentuh dari kisah yg diceritakan Oki. Kawan

Saat Takdir Bicara (Part 2)

            Cacar bukanlah sakit yang bisa dianggap remeh. Penularannya saja membuatku cukup surprise, aku yang konon sudah pernah cacar, bisa tertular lagi. Padahal kata temanku yang memang nakes, untuk orang dewasa yang sudah pernah cacar, maka tidak akan gampang tertular, asal imun bagus.        Kurasa hari itu juga aku harus memutuskan hal penting, mengabari bos perihal sakitku, atau izin saja untuk minimal 3 hari, tapi apa mungkin? Baru masuk kerja dah minta izin? Tapi apa harus kulepas pekerjaan ini. Dah semangat gini, dan ini kesempatan langka. Siapapun tau, sekolah tempatku bekerja bukan sekolah biasa.        Disisi lain aku takut penyakit ini menyebar, kalau aku masuk saat masih pemulihan. Karena ada rekan kerja yg sedang hamil, belum lagi anak-anak yang keluar masuk ruangan kami. Hmm sepertinya tak mungkin. Akhirnya aku mengabari bos perihal sakitku.        Ada perasaan lega setelah mengabari kantor, bu bos menyuruhku istirahat dulu, dan menunggu kabar selanjutnya bagaimana

Saat Takdir Bicara (Part 1)

               Sebagai manusia  produktif  tentu kita sudah merencanakan apa saja yang akan dikerjakan, bahkan untuk beberapa bulan ke depan. Namun ada kalanya, takdir berkisah lain.         Kecewa, sakit hati dan berbagai perasaan lainnya akan menjadi hal yg teramat rasional saat apa yg sudah kita rancang, tak sesuai dengan kenyataan. Lalu haruskah menyalahkan Allah yang telah menggariskan takdir? Yuk, simak kisahku agar  bisa menjawabnya.       Tepat saat Ramadhan, aku dapat tawaran dengan posisi bagus sekali, sesuai dengan bidang pekerjaan sebelumnya, angka salary yg mapan, pun lingkungan kerjanya baik. Perfecto istilahnya. Awalnya kupikir ini hadiah dari Allah karena ketekunanku dalam beribadah.      Karena perkiraan masuk kerja masih dua bulan lagi, berbagai persiapan pun dibuat, mulai dari rancangan waktu, karena masuk jam 7 lewat dan pulang sore, anak dengan siapa saat bekerja, dll. Semangat dong ya. Meski sejatinya aku sendiri  bukan tipe pekerja, tapi karena salary lumayan dan