Saat penyerahan hadiah 17an |
Tulisan ini Dewi dedikasikan untuk pembaca setia blog ini, dalam rangka menunaikan utang. Lho? Di awal Ibal sekolah, Dewi sempat cerita tentang proses Ibal masuk sekolah dan akhirnya memilih SLB ( Sekolah Luar Biasa) Swasta, yaitu YPAC. Sempat janji ya, kalau viewers nya banyak akan dilanjut ceritanya. Dan inilah dia.
Jika dibilang ini review sekolah, gak juga ya. Jujurly, Dewi belum berani compare ke SLB lain, karena memang belum melihat lebih ke dalam. Dan gak sembarang juga bisa masuk SLB kecuali kita orang tua murid, atau memang ada kepentingan khusus. Ini hanya lebih ke gambaran umum saja.
Belakangan ini, sempat marak diberitakan tentang rumitnya belajar anak SD. Banyak video di medsos tentang simulasi penjumlahan ratusan yang begitu rumit, berkat kurikulum merdeka yang digunakan sekarang. Nah, di sekolah Ibal, juga pakai kurikulum merdeka hanya saja untuk SLB beda dengan sekolah umum.
SLB memiliki capaian yang lebih sederhana, misal mampu calistung, mengetahui pengetahuan umum, ya dasar banget la. Dewi saja pertama kali melihat, pelajaran mereka itu mirip seperti anak TK. Dasar banget, karena anak-anak di SLB YPAC termasuk kategori C dan D artinya tunagrahita dan tunadaksa. Tunadaksa adalah terbatas kemampuan geraknya, tunagrahita terbatas kemampuan kognitifnya, atau IQ masih dibawah standard.
Macam-macam Kategori SLB
Pada dasarnya, SLB diperuntukkan untuk anak-anak yang memiliki kebutuhan khusus atau lebih dikenal dengan istilah disabilitas. Disabilitas sendiri memiliki kondisi yang bermacam-macam, seperti tunarungu, tunanetra, tunadaksa, tunagrahita, tunalaras, hingga tunaganda. Yuk kita ulas masing-masing istilah tersebut berikut kategori dari SLB nya.
1. SLB A, ini khusus untuk disabilitas tunanetra artinya memiliki keterbatasan dalam melihat.
2. SLB B, diperuntukkan bagi yang memiliki keterbatasan dalam mendengar atau tunarungu.
3. SLB C, yaitu untuk anak dengan kemampuan kognitif di bawah standard anak-anak pada umumnya atau tunagrahita.
4. SLB D, khusus untuk anak-anak yang memiliki keterbatasan fisik/gerak, disebut juga Tunadaksa. Contohnya Celebral Palsy seperti Ibal.
5. SLB E, khusus untuk anak-anak yang memiliki gangguan/ hambatan dari tingkah laku atau disebut juga tuna laras.
6. SLB G, khusus untuk disabilitas tunaganda. Artinya memiliki lebih dari satu, atau kombinasi kelainan. Umumnya, penyandang tunaganda kurang mampu berkomunikasi atau tidak bisa sama sekali.
Nah, dari 6 kategori di atas sekolah Ibal masuk di kategori C dan D. Ibal sendiri masuk di dua kategori tersebut. Lho kok? Iya, kan terbatas dari fungsi geraknya, dan IQ masih di bawah rata-rata. Jadi semua murid yang akan masuk ke SLB ini, rata-rata harus melampirkan Surat hasil test IQ, atau bisa di test sebelum masuk. Untuk apa? Agar signifikan dan teridentifikasi anak tersebut memang sesuai masuk ke SLB. Meski pada kenyataannya masih banyak orang tua yang denial (tidak menerima) anaknya memiliki keterbatasan IQ.
Kondisi Mereka.
Anak tunagrahita ini, tidak terlihat secara fisik memiliki kekurangan, berbicaranya juga lancar. Akan ketahuan saat kita ajak ngobrol atau ketika belajar di kelas, rata-rata daya nalarnya kurang. Kalau diceritakan, banyak sekali case untuk anak-anak spesial ini. Maka mereka butuh lingkungan dan sekolah khusus sesuai kebutuhannya. Case nya juga macam-macam ya, ada yang down sindrom, ADHD, autis, speech delay.
Ibal sendiri, bagus dalam berbicara, nyambung, daya nalarnya lumayan lah jika dibanding teman-teman lainnya, daya tangkap/kemampuan menghafalnya bagus, tapi. Nah ini yang pe er banget 😆, kemampuan dalam belajar masih tergolong lemah. Dalam belajar membaca, mengenal angka, berhitung, Ibal butuh effort yang luar biasa.
Tapi daya nalarnya bagus, bisa menghafal? Ya inilah problem anak-anak berkebutuhan. Maka logis sekali, hasil IQ nya masih di bawah rata-rata. Memang ada gangguan dari saraf otak. Ya arti dari celebral palsy sendiri adalah lumpuh otak. Artinya penderita memiliki gangguan langsung dari saraf otak, ada yang berefek pada kemampuan gerak, IQ, kemampuan bicara, dll, beda-beda lha kondisinya. Karena memang otak sendiri terdiri dari beberapa bagian, jadi tergantung bagian otak mana yang mengalami gangguan.
Nah, ini Dewi foto hasil belajar Ibal. Jangan heran ya, karena dasar banget. Inilah yang mereka latih setiap hari tentu dikemas dengan suasana belajar yang fun dan tidak membosankan. Ibal sampai protes kalau harus libur bukan karena tanggal merah kwkwkw.
Untuk pelajaran yang dipelajari hampir mirip seperti sekolah umum, ada bahasa indonesia, matematika, agama, kesenian, olahraga dan PKN. Dan mereka sistemnya pindah sentra, jadi seperti pelajaran agama ada ruangan khusus nya, olahraga dan kesenian juga beda ruangannya, sisanya di kelas. Mungkin supaya dapat suasana lain ya. Tinggal kita sebagai ortu harus tanggap dengan sistem ini. Sat set la istilahnya.
Target sekolah, juga tidak muluk-muluk. Anak mampu calistung (baca tulis hitung), bisa bersosialisasi dengan baik, mampu mandiri untuk aktivitas sehari-hari dan punya skill sehingga mampu menghidupi diri sendiri. YPAC sendiri memiliki tingkatan dari SD hingga SMA. Setelahnya ada namanya LK, semacam kelas khusus untuk melatih lagi kemandirian mereka, dan punya skill khusus untuk bekal diri.
Maka SLB sangat wellcome sekali jika seorang anak memiliki kemampuan khusus. Contohnya Ibal yang bisa menghafal tapi awalnya gak pede di depan umum. Karena sering ditunjuk ke depan, ditampilkan ke depan, rasa pedenya mulai muncul. Ia tidak malu lagi bersuara, ini sudah sebuah kemajuan. Meski memang perjuangan dibalik nya tidak mudah.
Ya selalu ada drama. Setiap mau nampil, pasti dilatih kan, dan Ibal paling susah latihan di rumah, hanya mau di sekolah saja. Memang nyatanya, gak ada yang simple untuk mereka. Sekedar mengatur ego dan mood saja, kalau tidak sabar-sabar bisa berantem jadinya. Emak-emak pasti paham perkara ini.
Gimana, sudah tidak penasaran lagi kan? Kalau masih ada bagian yang kurang, bisa tulis di komen ya.
Masyaallaah, semangat Ibal...
BalasHapusTernyata SLB itu beda2 ya kak, beda kekurangan beda sekolahnya.
Kirain semua sama aja satu sekolah gitu.
Bahkan kategorinya sampe G.
Tercerahkan setelah baca artikel ini.
Iya kak. Mereka punya ke-spesial-an nya masing2 😊
HapusSLB juga byk yg berprestasi lho Bu.
BalasHapusIya bener
HapusWah baru tau ternyata slb ada banyak kategorinya ya kak. Semangat selalu belajarnya iqbal
BalasHapusIya kak, disesuaikn dgn kondisi mereka 😊
HapusHidup tanpa drama ya bukan hidup ya kan, Kak😁.
BalasHapusTahu sih kalau SLB itu macam-macam jenisnya, tapi baru tahu kalau segitu banyaknya. Btw, di SLB tempat Ibal ini semua kategori itu diterima ya, Kak? Maksudnya ada semua kelasnya gitu?