Langsung ke konten utama

Postingan

Belajar Dasar Blog dan SEO di Kelas Blogger Medan

Rudi Hartoyo memberikan materi         Belajar menjadi blogger tentu harus mengenal berbagai hal tentang blog, mulai dari template, domain, tools pendukung seperti google console dan google analytics, dan tentu saja SEO.         SEO belakangan menjadi istilah yang trending dan menarik. SEO atau Search Engine Optimization yang merupakan teknik optimasi sebuah web agar mesin pencarian dapat menempatkan halaman web kita di halaman pertama mesin pencari dengan keyword tertentu.         Terdengar amazing ya, namun gampang-gampang mudah juga mencapainya. Kita harus bisa menentukan judul dengan keyword yang tepat, label, konten, gambar, internal link dan lain-lain. Belajar blog kali ini di fasilitasi oleh Blogger Medan, di Kopikuni. Belajar kali ini cukup ekslusif karena hanya anggota Blogger Medan saja dengan jumlah peserta yang terbatas. Anggota Blog Medan serius mengerjakan tugas        Dengan suasana Sersan, serius tapi santai, peserta tampak antusias mengikuti kelas internal ini. Ten

Vibes dari Blogger Cup, Blogger Medan

        Lazimnya bagi setiap blogger, menulis adalah hal wajib. Tapi sewajib-wajibnya kalau gak berurusan sama job kadang males juga. Hayo, siapa yang samaan?       Biasa bakal ada semangat kalau dikerjain barengan atau ada triggernya. Dan inilah yang Dewi rasakan 2 minggu lalu. Bergabungnya Dewi di komunitas Blogger Medan memang bukan tanpa alasan, ya minimal biar terikut semangat untuk nge-Blog tadi. Dan pas sekali dengan momen hari Blogger Nasional pada tanggal 27 Oktober 2023. Blogger Medan membuat event Blogger Cup.          Awalnya Dewi juga gak ngerti banget gimana mekanisme lombanya, tapi biar ada pemicu untuk nulis dah ikut aja. 😁 Jujur, ini kali pertamanya ikut kompetisi nulis yang sistem duel. Seru sih, ditambah lagi tema menulis yang diumumkan pada jam tertentu plus waktu menulis yang hanya 24 jam. Padahal biasa ngejar DL yang 3 hari bisa cengap-cengap, haha.  Gak cuma Dewi, tapi banyak peserta yang merasa seperti memacu adrenalin, kayak naik rollercoaster.  Tulisan pertam

Dengarkan kami: “A’tuna Tufuli”

Remi Bandali berumur 3 tahun merilis A'tuna Tufuli             A’tuna Tufuli. Lagu ini belakangan sangat trending. Sering diputar karena sangat relate dengan kondisi yang terjadi sekarang. Lalu dari mana dan apa sih lagu A’tuna Tufuli ini?               Lagu ini diciptakan oleh Remi Bandali pada tahun 1982. Dibuat saat terjadi perang di Lebanon yang menewaskan total 150.000 jiwa dan korbannya adalah warga Sipil Lebanon dan Palestina. Yang menyerang siapa? Jawabannya siapa lagi kalau bukan negara yang menyerang Palestina sekarang.               Jika melihat video klip aslinya, kita di sajikan dengan suasana mencekam sebuah kota yg habis dibombardir karena perang, dan anak-anak yang duduk nanar  memandangi rumah mereka yang rata dengan tanah. Sungguh mengiris hati.            Remi sendiri, pencipta dan penyanyi A’tuna Tufuli adalah seorang penyanyi cilik kelahiran Tripoli, Lebanon tahun 1979. Jadi bayangkan masih muda sekali umurnya saat itu. A’tuna Tufuli berasal dari kata Atouna El

Jalan-Jalan, Penting Gak Sih?

  Saat jalan-jalan ke Pemandian Pariban             Berwisata atau jalan-jalan adalah hal yang menyenangkan bagi Dewi, apalagi setelah menjadi seorang ibu. Meski jalan-jalan ini bisa ke mall, berkunjung ke rumah keluarga, Dewi ingin memfokuskan cakap-cakap kita tentang jalan-jalan ke tempat wisata. Dan mungkin lebih enak disingkat dengan istilah jalan-jalan ya 😊.             Cerita tentang jalan-jalan, rasanya adalah sesuatu yang wah bagi ibu-ibu. Selain soal duit hehe. Kenapa wah? Tentu setelah melalui 1x24 jam, 7 hari seminggu, 30 hari sebulan dengan rutinitas yang itu-itu saja, cukup penat. Belum lagi menghadapi tingkah anak-anak yang ‘lucu’, berbagai persoalan sehari-hari, fresh sekali rasanya membayangkan bisa jalan-jalan.           Terkhusus Sobat Dewi yang berada di Sumut, udah pernah jalan-jalan kemana? Mungkin sebagian ada yang menjawab Danau Toba, Bukit Lawang, Brastagi atau yang di sekitaran Medan seperti Istana Maimun, Mesjid Raya, Rumah Tjong A Fie, dll. Cukup banyak ya

Iqbal : "Hari Pertama Sekolah"

 Sekolah, selalu memiliki cerita tersendiri yang tidak terlupakan. Apalagi saat hari pertama melaluinya, pasti banyak cerita unik nan berkesan. Kali ini Dewi gak ingin bernostalgia tentang hari pertama masuk sekolah, karena sudah lama sekali dan pastinya sudah lupa. (Ah ketahuan umurnya) haha. Namun tentang pengalaman Iqbal, di hari pertama sekolahnya. Pilihan Sekolah Bagi teman-teman yang sering melihat medsos Dewi, pasti sudah kenal dengan ‘Anak Surga’ ini. Ini sebutan dari banyak orang, karena memang Iqbal lahir sebagai penyandang Celebral Palsy atau CP. Dan tentu terlihat ‘istimewa’ dibanding anak-anak lainnya. Saat anak lain umumnya masuk sekolah dasar maksimal di umur 7 tahun, Iqbal baru merasakan itu 1 tahun berikutnya. Saat ia di umur 7 tahun, Dewi masih mengupayakan agar ia bisa homeschooling, sehingga dapat pendidikan seperti anak umumnya di lingkungan sekolah. Namun sepertinya jalan kami memang tidak kesana. Telah lewat 1 tahun dengan pembelajaran yang jauh sekali dari

SKEM, Bentuk Keseriusan Pemerintah Terhadap Efisiensi Energi

Tentu kita semua merasakan cuaca panas yang begitu ekstrim akhir-akhir ini. Selain karena dinamika atmosfir yang tidak biasa, gerakan semu matahari, pemanasan global turut menjadi alasannya. Apa yang bisa kita lakukan sekarang? Tentu kita harus memiliki pola hidup yang ramah lingkungan, bijak dalam menggunakan energi dan mengurangi emisi gas rumah kaca. Bu Anggraini saat menyampaikan materi Selasa, 30 Mei 2023, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mengadakan Sosialisasi Kebijakan Standar Kinerja Energi Minimun (SKEM) Untuk Lampu LED dan Pameran Produk Lampu LED Dalam Negeri di Grand Inna Hotel, Medan.  Sebuah kebanggaan tentunya bisa menjadi bagian dari acara penting ini. Pembicara juga diisi oleh pihak-pihak yang berkompetensi dengan bidang ini. Ada empat narasumber yang dihadirkan yaitu,  Anggraeni Ratri Nurwini sebagai Sub-Koordinator Penerapan Teknologi Konservasi Energi Kementrian ESDM, Iswar Lubis sebagai Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan, Rodiansan Sipayung sebagai Wakil

Tips Mencari Kavling yang Aman

             Memiliki rumah sendiri tentu menjadi impian setiap pasangan yang akan atau telah menikah. Namun membeli rumah tidak segampang membeli baju atau buku. Banyak sekali hal yang harus dipertimbangkan.         Pilihannya juga banyak, beli rumah yang unit sudah selesai, beli rumah yang sudah pernah ditinggali (biasa lebih murah ya, hehe) atau mulai dari beli tanahnya dulu. Terkesan ribet ya, tapi banyak orang rela beriber-ribet ria demi mendapatkan tempat tinggal yang nyaman dan sesuai dengan kriteria yang diinginkan.       Kalau saya inget pesan orang tua, “beli aja dulu tanahnya, nanti kalau sudah ada tanah mau buat rumah kayak mana, terserah kita. Lebih puas.” Tentu sebagai anak yang berbakti tidak boleh mengabaikan pesan orang tua, 😁. Well apa aja yang perlu diperhatikan kalau kita mau cari tanah terutama kavling ya, yuk kita ulas satu per satu.  Tips Mencari Kavling yang Aman 1. Legalitas Pastikan kavling yang akan kita beli memiliki sertifikat resmi dari BPN , minimal Ha