Langsung ke konten utama

Mengikat Lalu Mencerna

  Tulisan ini adalah naskah esai, yang mungkin belum menarik bagi para juri. Tapi menurut Dewi, sangat sayang jika dibaca sendiri. Fenomena yang dibahas didalam, semoga bisa jadi reminder untuk pembaca terutama Dewi sendiri, tentang peran literasi. Aslinya naskah ini panjang, jadi Dewi bagi dalam beberapa bagian. Selamat membaca 

         


          Mengikat Lalu Mencerna

Malam ini saya mendapatkan sebuah informasi menarik yaitu tentang sebuah negara yang dicemooh tidak akan bisa memproduksi mobil. Ialah China. Pada tahun 1995, China banyak mendapat cibiran, tidak akan bisa memproduksi mobil, dibanding dengan negara produsen mobil seperti Jepang, Amerika Serikat, Korea Selatan dan Jerman. 

Namun apa yang terjadi? Dunia bahkan terkejut saat China bahkan mampu membuat mobil yang bisa dikendarai di air, misal dalam kondisi banjir. Fitur yang belum dimiliki mobil mana pun. Bahkan dalam video tersebut saya melihat, mobil itu dikendarai masuk ke area air yang dalam, dan mampu terapung. Hebat! Perusahaan China tersebut bernama (Build Your Dreams) BYD. BYD tidak hanya memproduksi mobil listrik, tetapi juga bus, truk, baterai kendaraan listrik, panel surya, dan produk energi terbarukan lainnya.                                   

Dari businessday.ng pada tahun 2023, China tercatat telah memproduksi sebanyak 30 juta unit mobil. Dan kini ia termasuk dari 5 negara teratas sebagai produsen mobil. Tidak hanya BYD, banyak juga perusahaan industri otomotif China lainnya yaitu  SAIC, Chery, BYD, BAIC, GAC, JAC, Geely, Dongfeng, FAW, Changan dan GWM. 

Pondasi Dasar

Sebuah penemuan tentu hadir dari sebuah inovasi, bagaimana mewujudkan sesuatu yang akan dibutuhkan di masa depan, meski terkesan mustahil. Seperti penemuan Thomas Alfa Edison dengan bola lampunya, Albert Einsten dengan berbagai rumus fisikanya,  Alexander Graham Bell dengan teleponnya, Wright bersaudara dengan pesawatnya dan penemu hebat lainnya. Sebelum mencapai keberhasilan, tentu mereka harus terus mencoba, memiliki pondasi ilmu yang kuat. Seperti Thomas yang menciptakan bola lampu, tentu ia memiliki dasar ilmu fisik dan ilmu sains pendukung lainnya. Ia melakukan percobaan mencapai seribu kali, baru dapat menemukan lampu. Bayangkan jika Thomas menyerah pada percobaan ke 700 atau 800, mungkin dunia tidak akan se-terang sekarang. 

Penjabaran ini saya sampaikan merujuk pada kondisi generasi muda kita,Gen Alpha. Di satu sisi, ada sebagian anak yang memiliki prestasi sangat baik, menang lomba olimpiade Matematika, mencipta robot, dan berbagai prestasi lain. Tapi dari segelintir anak-anak yang berprestasi, ada ribuan bahkan jutaan anak yang terlena dengan dunianya kini. Jumlah anak di Indonesia yang berprestasi pada tahun 2024 menurut goodstats.id mencapai 114.781 orang dengan jumlah murid di Indonesia ada 53,17 juta pada 2024, data ini diambil dari Kemendikbudristek. Bisa tergambar, berapa rasionya?

Namun jika kita tanya soal inovasi, mereka punya jangkauan yang luar biasa. Banyak ide-ide cemerlang, hanya saja itu semua berhenti hanya sebagai ide. Jadi sebenarnya, dimana salahnya?

Era Teknologi

Kita tidak bisa menyalahkan mereka sepenuhnya, karena memang di era mereka, diberi kelebihan sangat mudah mengakses informasi, berbagai kemudahan teknologi hingga banyaknya godaan dalam bersosial lewat maya, games yang menarik, dan hal lainnya yang membuat mereka secara tidak sadar menghabiskan banyak waktu. Bukan cuma generasi muda saja, generasi old pun bahkan tidak bisa menahan diri. 


Komentar

  1. keren! China membuktikan diri sebagai produsen mobil kelas dunia dengan inovasi canggih. Generasi muda Indonesia perlu didorong untuk mengembangkan ide-ide cemerlang menjadi kenyataan

    BalasHapus
  2. Ya kan nggak apa-apa kak kalau langsung diup panjang. Kan ndak ada batasan kata. Udah seru-seru bacanya, kok jadi rasa gantung gitu loh. 🤣 Btw, di esai kita boleh pake ilustrasi nggak sih?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kk menghindari kebosanan pembaca, krn utk blog biasa artikel aja kn. Krn kmrin utk lomba malah d mnta pakai hen. Pun lbh byk gambar nya dr yg kk tampilkan ini 😁. Nnt liat sesion kedua nya ya

      Hapus
  3. Betul sekali kak. Implementasi nya harus lbh nyata

    BalasHapus
  4. Serba salah juga ya kak, di era teknologi modern seperti sekarang kita justru diberi kemudahan tapi sebagian ada yang malas atau kurang inovasi apalagi generasi muda skrng konon katanya cenderung rebahan. Semoga dengan adanya teknologi seperti skrng makin membuat generasi muda lebih kreatif (maria tanjung)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya kak, seharus nya mmg seperti itu. Semoga ada perubahan 😊

      Hapus
  5. Nggak apa2 nanti dibuat artikel baru terus ngelink ke artikel ini. Bisa jadi internal link itu. Boleh tambahkan gambar. Penasaran selanjutnyaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya kk, rencana jg mau d buat seperti itu utk yg kelanjutannya

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ngapain Lagi Di Bulan Syawal?

       Usai nya Ramadhan berganti dengan Syawal. Ibadah puasa ramadhan telah selesai begitu juga dengan shalat Tarawih. Saat nya merayakan kemenangan, dengan saling bermaafan dan silaturahim dengan sanak keluarga.       Ada rasa lega yang tak terucap setelah berhasil melewati ‘pesantren’ istilah yang ku sebut, dalam waktu sebulan ini. Meski ada juga rasa sedih karena berpisah dengan bulan penuh berkah dan berharap kelak akan bertemu lagi. Amiin.       Setelah Ramadhan selesai, ada beberapa ibadah yang memang tidak dikerjakan lagi. Namun di bulan Syawal ternyata punya anjuran ibadah khusus. Hukumnya sunnah muakkad, yaitu puasa Syawal. Dan juga dianjurkan tetap melanjutkan ibadah rutin yg sudah kita latih selama Ramadhan, seperti tilawah, qiyamul lail, shalat Dhuha, dll.     Singkatnya, sebelas bulan yang kita lalui sebelum bertemu Ramadhan lagi adalah menuai apa yang kita latih selama Ramdadhan. Ya, tidak ada kata istirahat...

Siaga Mata Kering dengan Insto Dry Eyes

      Menjadi guru dan penulis (ehmmm), Dewi dituntut untuk prima dan stand by di situasi apa pun. Misal saat mengajar, guru sebaiknya memiliki looks atau tampilan yang bagus saat mengajar. Bukan cuma tentang pakaian tapi kesiapan dalam mengajar. Jika mengajar dalam kondisi yang kurang sehat, atau ada saja organ tubuh yg sakit, sangat tidak maksimal tentu dalam mengajar.         Kontak mata saat mengajar itu penting ya. Membuat si anak jadi semakin yakin dan fokus dalam belajar. Artinya kesehatan mata sangat penting bagi seorang guru, (semua profesi sih ya, hehe). Belum lagi mitos jika mata kita merah, maka akan menular. Arghhh.       Begitu juga sebagai penulis, kita dituntut untuk banyak membaca, sehingga tidak terhindarkan screentime dengan gadget atau laptop dalam waktu yang tidak bisa dipastikan. Sudah pasti mata lelah dan tidak nyaman rasanya.       Ternyata mata lelah, mata merah, terasa sepet dan ker...

Beberapa Poin Penting dalam Berinfaq

          Di bulan Ramadhan, banyak orang yg berlomba-lomba dalam beramal ibadah. Mulai dari Qiyamullail, tadarus, infak, sedekah, zakat, dll. Kali ini Dewi ingin membahas salah satunya, yaitu infaq.        Seperti janji Dewi, tulisan ini bersumber dari kitab Syarah Riyadush Shalihin, karya Imam An-Nawawi jilid 1. Dewi tertarik membaca sebuah hadist yang membahas tentang infaq.        “Tangan di atas lebih baik dari tangan di bawah. Dan mulailah berinfak dari orang yang menjadi tanggunganmu. Sebaik-baik sedekah adalah yang diberikan oleh orang yang memiliki kelebihan. Barang siapa menahan diri dari meminta-minta, maka Allah akan mencukupkan kebutuhannya. Dan barangsiapa merasa kaya, maka Allah akan membuatnya kaya.” (HR. Bukhari)       Banyak sekali point menarik yang bisa kita ambil dari hadist tersebut, yaitu: 1. Tangan di atas lebih baik dari tangan di bawah.      Tangan di atas adalah oran...