Langsung ke konten utama

Anak Produktif, Dimulai dari Anak yang Bersih

 

Ketika dewasa, setiap kita memiliki peran ganda. Seperti saya yang kini menjadi seorang ibu, guru, anak, juga beberapa peran lain di luar sana. Saat menjalankan peran, kita dituntut amanah dalam menjalankan tugas. 

Bagi saya, amanah paling berkesan adalah menjadi ibu. Sebagai ibu yang juga bekerja, saya harus memastikan anak tidak terabaikan, meski kita sibuk di luar. Momen-momen berdua dengan anak, harus tetap ada, jangan sampai tereliminasi hanya karena kesibukan kita. Meski jujur, ini hal yang berat. 

Saya gak juga menerapkan standard tinggi seperti mengajak makan di luar, main di playground, hanya sesekali saja. Apalagi saya memiliki anak yang berkebutuhan khusus, kami lebih sering melakukan hal sederhana saja, berhubung keterbatasan energi saya yang makin terasa. 

Apa itu? Main bersama di rumah, berjalan keliling sekitar rumah dengan kursi rodanya, belajar bersama, ini saja sudah membuatnya senang. Sama dengan hal-hal wajib lainnya, seperti makan dan mandi. Khususon lagi untuk Iqbal, makan dan mandi ini adalah ritual khusus.  

Nah, untuk makan dia gak bisa sembarangan, seperti kalau makan ya tidak yang pedas. Jangan terlalu banyak makan yang mengandung banyak gluten seperti kue-kue kering, dll. Karena pencernaanya cukup sensitif.

Juga soal kebersihan, dari segi lingkungan rumah dan tubuh, tentu lebih ekstra. Meski Iqbal mobilitasnya terbatas, namun dia cukup aktif. Kemana pun di jelajahinya, dengan merayap dan me-ngesot. Kebayang kalau saya pulang sore, dah gimana gadel-nya, hehehe. Gak sampe keluar rumah memang, tapi tetap saja kotor. Maka bagaimana pun kondisi saya pulang mengajar, wajib memandikan anak. 

Dalam pemilihan sabun dan sampo, saya juga tidak sembarangan. Untuk sabun, lebih mengutamakan yang baik untuk kulit ketimbang wangi. Untuk sampo juga, saya memilih sampo untuk anak-anak saja, karena ia rewel sekali kalau terasa pedih di mata. 

Selain bahannya yang lembut di rambut, wanginya cocok untuk anak-anak dan Iqbal juga suka. Ia juga  belum berketombe, jadi saya rasa belum butuh sampo dewasa.

Berbagai pilihan produk kebersihan anak sudah saya coba, kali ini saya mencoba Yuri yaitu Dee-dee sampo. Saya pilih yang warna hijau dengan aroma apel, dicium dari kemasannya saja sudah terasa segar apelnya. Iqbal sangat suka dengan aroma buah-buahan.

Kenapa Dee-dee? 

Dee-dee cukup istimewa karena kandungannya terbuat dari bahan natural surfaktan. Surfaktan adalah zat aktif yang menurunkan tegangan permukaan antara dua cairan, antara gas dan cair atau cair dan padat. Dengan adanya zat ini, maka membantu menghilangkan kotoran dan noda ketika kita membilasnya dengan air. 

Selain mengandung natural surfaktan, produk Dee-Dee juga memiliki pH seimbang. Dengan pH yang seimbang maka kesehatan dan keseimbangan kulit akan terjaga. Lalu bagaimana jika pH nya tidak seimbang? Akan membuat kulit kita iritasi, kering, jerawat bahkan infeksi. Mirip saat kita tidak cocok dengan produk kosmetik tertentu maka akan membuat kulit gatal, iritasi dan ini sangat tidak nyaman. 

Kelebihan lain dari Dee-Dee sampo adalah mengandung pro Vitamin B5 dan mengambil ekstrak dari buah-buahan. Oya, Dee-Dee juga sudah teruji klinis tidak pedih dimata, jadi friendly sekali untuk anak-anak ya.

Saya juga sengaja beli yang kemasan isi ulang, lebih hemat dari segi harga, juga tidak membuat banyak sampah botol. Tinggal kita isi ke botol sampo Iqbal yang lama. Jadi lebih ramah lingkungan ya.

Nah Dee-Dee yang juga salah satu produk Yuri Indonesia, merupakan produk dalam negri ya. Tentu kita harus mendukung produk lokal agar lebih maju dan bisa bersaing dengan produk lainnya. Produk Yuri juga sekarang banyak variannya ya, mulai dari aneka sabun perlengkapan dapur, rumah, keperluan anak dan bayi hingga untuk perawatan kulit ya. Saya rekom belinya di keranjang kuning ya, gak perlu habis waktu ke toko dan banyak promonya, hihi. 

Demi anak sehat dan produktif, sebagai ibu kita harus selektif dalam memilih berbagai kebutuhan anak, termasuk kebutuhan kebersihannya. Karena anak yang bersih, memiliki peluang sehat lebih tinggi, juga bebas produktif dalam kesehariannya. Saya juga lebih tenang dalam mengajar, tanpa khawatir apa pun.

Senang rasanya melihat anak produktif, meski dibaliknya ada ibu yang capek, tapi semua terbayar dengan melihat anak sehat, produktif dan bahagia. 




Komentar

  1. Semoga sehat-sehat dan bahagia terus ya Iqbal n mamaknya.... Hehehe. Salut banget dah👏👏👏

    BalasHapus
  2. Produk Dee Dee ini cocok banget buat anak-anak ya kak, formulanya lembut juga suka banget

    BalasHapus
  3. Untuk anak2 emang disarankan pakai shampo anak2 soalnya nggak perih di mata. Kasian kulit kepala anak2 bisa kena ketombe Kalo sampo terlalu 'keras' kandungannya. Kalo Dee dee kan emang cocok buat anak2 ya

    BalasHapus
  4. kebetulan sekali anak saya suka sekali apel, boleh coba sampo dede dengan aroma apel karena jarang menemukannya

    BalasHapus
  5. Baru tahu saya produk Yuri ini merupakan produk lokal. Trnyata ada shampoo utk anak ya kak. Jadi pengen rekomendasi ke keponakanku soalnya aktivitas ponakan cukup banyak, jadi pakai shampoo biar rambut tetap bersih

    BalasHapus
  6. Rata-Rata produk Yuri ini produk yang refill ya kak. Jadi kita bisa menjaga bumi banget. Apalagi untuk anak. Yuri menjadi pilihan yang paling terbaik.

    BalasHapus
  7. Wah benar-benar rekomendasi untuk anak-anak. kk jadi pengen menggunakan produk Yuri untuk ponakan kk. Terima kasih Wi.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Beberapa Poin Penting dalam Berinfaq

          Di bulan Ramadhan, banyak orang yg berlomba-lomba dalam beramal ibadah. Mulai dari Qiyamullail, tadarus, infak, sedekah, zakat, dll. Kali ini Dewi ingin membahas salah satunya, yaitu infaq.        Seperti janji Dewi, tulisan ini bersumber dari kitab Syarah Riyadush Shalihin, karya Imam An-Nawawi jilid 1. Dewi tertarik membaca sebuah hadist yang membahas tentang infaq.        “Tangan di atas lebih baik dari tangan di bawah. Dan mulailah berinfak dari orang yang menjadi tanggunganmu. Sebaik-baik sedekah adalah yang diberikan oleh orang yang memiliki kelebihan. Barang siapa menahan diri dari meminta-minta, maka Allah akan mencukupkan kebutuhannya. Dan barangsiapa merasa kaya, maka Allah akan membuatnya kaya.” (HR. Bukhari)       Banyak sekali point menarik yang bisa kita ambil dari hadist tersebut, yaitu: 1. Tangan di atas lebih baik dari tangan di bawah.      Tangan di atas adalah oran...

Ngapain Lagi Di Bulan Syawal?

       Usai nya Ramadhan berganti dengan Syawal. Ibadah puasa ramadhan telah selesai begitu juga dengan shalat Tarawih. Saat nya merayakan kemenangan, dengan saling bermaafan dan silaturahim dengan sanak keluarga.       Ada rasa lega yang tak terucap setelah berhasil melewati ‘pesantren’ istilah yang ku sebut, dalam waktu sebulan ini. Meski ada juga rasa sedih karena berpisah dengan bulan penuh berkah dan berharap kelak akan bertemu lagi. Amiin.       Setelah Ramadhan selesai, ada beberapa ibadah yang memang tidak dikerjakan lagi. Namun di bulan Syawal ternyata punya anjuran ibadah khusus. Hukumnya sunnah muakkad, yaitu puasa Syawal. Dan juga dianjurkan tetap melanjutkan ibadah rutin yg sudah kita latih selama Ramadhan, seperti tilawah, qiyamul lail, shalat Dhuha, dll.     Singkatnya, sebelas bulan yang kita lalui sebelum bertemu Ramadhan lagi adalah menuai apa yang kita latih selama Ramdadhan. Ya, tidak ada kata istirahat...

Siaga Mata Kering dengan Insto Dry Eyes

      Menjadi guru dan penulis (ehmmm), Dewi dituntut untuk prima dan stand by di situasi apa pun. Misal saat mengajar, guru sebaiknya memiliki looks atau tampilan yang bagus saat mengajar. Bukan cuma tentang pakaian tapi kesiapan dalam mengajar. Jika mengajar dalam kondisi yang kurang sehat, atau ada saja organ tubuh yg sakit, sangat tidak maksimal tentu dalam mengajar.         Kontak mata saat mengajar itu penting ya. Membuat si anak jadi semakin yakin dan fokus dalam belajar. Artinya kesehatan mata sangat penting bagi seorang guru, (semua profesi sih ya, hehe). Belum lagi mitos jika mata kita merah, maka akan menular. Arghhh.       Begitu juga sebagai penulis, kita dituntut untuk banyak membaca, sehingga tidak terhindarkan screentime dengan gadget atau laptop dalam waktu yang tidak bisa dipastikan. Sudah pasti mata lelah dan tidak nyaman rasanya.       Ternyata mata lelah, mata merah, terasa sepet dan ker...