Langsung ke konten utama

Review Drama Romance in The House : “Keluarga adalah Tempat Pulang”

 


        Romance in the house adalah drama korea dengan cerita sebuah keluarga yang broken. Melihat triller nya saja cukup menarik di mana seorang pria mencoba mendekati kembali mantan istrinya tapi dihalangi oleh anaknya. Padahal itu adalah anak kandungnya juga. 

     Drama bergenre komedi dan mellodrama ini di rilis pada agustus sebanyak 12 episod. Dibintangi oleh Ji jin He sebagai Byoung Moo jin , Kim Ji So sebagai Ae Yon, Son Na Eun sebagai Byoung Mirae, dan Choi Min Ho sebagai Nam Tae Pyong. Bagi yang suka nge drakor dari zaman baheulak, kenal dong sama Ji Jin He, doi juga pemeran utama di Jewel In the Palace sebagai suami Jang Geum dan Dong Yi sebagai Raja Sokju. Inget kan? 

      Drama ini bercerita tentang sebuah keluarga yang hancur karena kondisi ekonomi yang kacau. Selain ekonomi semua baik-baik saja. Moo jin adalah sosok kepala keluarga yang sangat baik. Namun setiap kali ia memulai usaha, selalu gagal. Awalnya Moo Jin adalah atlet baseball yang terpaksa pensiun muda karena cedera bahu dan harus fokos menghidupi keluarga kecilnya. Puncaknya saat mereka membuka usaha makanan kecil, Ae Rin mengingatkan Moo Jin ini adalah kesempatan terakhir baginya. Jika ia membuat kesalahan lagi, maka selesailah. Tapi malang tak dapat ditolak, Moo Jin yang memang terlalu polos membuat keputusan tergesa-gesa, dengan niat membantu istri eh malah kena investasi bodong. 

      Dari sinilah mereka berpisah. Mirae yang saat itu sudah SMA benci setengah mati pada ayah yang amat disayanginya, karena membuat keluarga kacau. Mereka akhirnya berpisah dan Ae Yon harus berjuang seorang diri menghidupi dua anaknya. Mirae berjuang semaksimal mungkin agar bisa mengganti ibunya menghidupi keluarga, dan semua berjalan sesuai harapannya. 

     Masalah mulai muncul saat villa kontrakan mereka terbakar, sehingga pemilik menjual pada orang lain. Pemilik baru menaikkan harga sewa. Ae Yon berusaha sekuat tenaga untuk me-nego harga sewa pada asisten pemilik villa karena gak tega melihat Mirae mendapat beban lagi. Namun Ae Yon hanya mendapat jawaban dipertimbangkan. Singkat cerita akhirnya pemilik kontrakan mendatangi Ae Yon yang ternyata adalah Moo Jin. 

      Gak cuma Ae Yon sekeluarga yang shock, tapi para tetangga yang juga mengenal Moo Jin penasaran, darimana ia menjadi jutawan hingga bisa membeli villa seharga 3 milliar. Gak hanya itu, hidupnya sangat berubah 180 derajat. Apa saja yang ia inginkan, tinggal tunjuk tanpa hirau dengan harga. Para pengontrak villa sampai taruhan untuk menebak alasan Moo Jin bisa kaya. 

      Namun di sisi lain, Moo Jin dicurigai menjadi dalang kebakaran yang terjadi di villa. Imbasnya Ae Yon jadi bahan gosip tetangga dan itu sampai menggangu pekerjaan Ae Yon dan Mirae, mereka bekerja di satu perusahaan yang sama. Meski sebenarnya Ae Yon juga penasaran gimana caranya Moo Jin bisa jadi jutawan, karena ia tau, mantan suami nya gak punya bakat bisnis. Namun ada satu orang yang senang dengan kedatangan Moo jin, yaitu Byun Hyun Jae, adiknya Mirae. Ia merasa ayahnya datang sebagai malaikat yang akan menyelamatkan mereka. 

      Jika dilihat sebenarnya Ae Yon masih memiliki sedikit perasaan pada Moo Jin, namun demi Mirae ia tetap menolak Moo Jin hingga Moo Jin sempat frustasi. 

      Nam Tae Pyong di sini berperan menjadi pacar nya Mirae yang cukup memberi warna diantara konflik keluarga pacarnya. 

       Selain lucu drama ini juga memiliki unsur mello yang sangat relate di kehidupan kita. Gak cuma kisah cinta Moo jin dan Ae Yon saja, tetapi juga gimana seorang Ayah berusaha untuk dekat kembali dengan anak perempuannya. Jujur ini scence paling menyentuh. Gimana kesalnya seorang anak perempuan pada ayah yang terkesan menelantarkan keluarga, dan karena keadaan ia harus memikul beban sebagai kepala keluarga. Namun bagi Moo Jin, laki-laki sejati, sesukses apa pun akan pulang untuk keluarganya, karena keluarga adalah tempat pulang baginya. Inilah alasan utamanya membeli villa tersebut. 

      Nah, di sini Tae Pyong sendiri punya hubungan yang tidak begitu baik dengan ayahnya. Jadi cocok banget memang Mirae dan Tae Pyong ini. Kisah Tae Pyong dengan ayahnya juga cukup rumit karena melibatkan Mirae sebab mereka kerja di satu perusahaan.  Dan ayah Tae Pyong adalah CEO di perusahaan tersebut. Meski karir Mirae bagus, dan sangat berbakat, ia tak lepas dari gunjingan karyawan lain karena dekat dengan anak CEO. 

      Pokoknya seru dan Dewi spill gak akan kecewa nontonnya. Dari drama ini Dewi belajar, gimana pun kita benci dengan orang tua karena masa lalu, orang tua akan tetap sayang pada anaknya. Maka penting untuk tidak menanamkan nilai negatif pada anak tentang siapa pun, karena kita tidak tau bagaimana ke depannya. 

      Apakah keluarga ini akan bersatu dan apa rahasia Moo Jin bisa menjadi kaya? Bakal terjawab di penghujung cerita. Happy watching 😊

 


Komentar

  1. Drama seperti ini banyak pesan moralnya ya kak, apalagi kalau bahas mengenai keluarga. Aku dari dulu pengen nonton tapi kok belum kesampaian. Ini drama ringan sebenarnya

    BalasHapus
  2. Sesungguhnya beberapa waktu lalu pas lagi punya bonus kuota, awak nyari2 tontonan untuk di download dan yang layak ditonton nanti2, ketemulah sama drakor ini. Tapi gak jadi diunduh gara-gara pas baca bagian genrenya ada melodramanya. Anti soalnya... Hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Melodrama nya itu, soal cinta2an dikit sih, kk lbh ngena ttg keluarga nya. Tp komedi nya dpt kok

      Hapus
  3. Duh artikel ini berhasil bikin penasaran kok bisa jadi kaya? Daritadi baca nggak nemu jawabannya ternyata sengaja dirahasiakan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nonton la kk 😁 di awal kita fokus sama cari tau itu, tp di dlm nya ada crta kluarga yg mellow sih klo mnurut dewi. krn dr kluarga broken home bersatu lg.

      Hapus
  4. Wah saya sudah nonton film korea ini pas lagi booming trending no. 1 di Netflix. Seru filmnya

    BalasHapus
  5. Wah aku jadi penasaran banget mau nontonnya abis baca artikel ini deh kak, mana pas banget besok nggak ada deadline juga

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Beberapa Poin Penting dalam Berinfaq

          Di bulan Ramadhan, banyak orang yg berlomba-lomba dalam beramal ibadah. Mulai dari Qiyamullail, tadarus, infak, sedekah, zakat, dll. Kali ini Dewi ingin membahas salah satunya, yaitu infaq.        Seperti janji Dewi, tulisan ini bersumber dari kitab Syarah Riyadush Shalihin, karya Imam An-Nawawi jilid 1. Dewi tertarik membaca sebuah hadist yang membahas tentang infaq.        “Tangan di atas lebih baik dari tangan di bawah. Dan mulailah berinfak dari orang yang menjadi tanggunganmu. Sebaik-baik sedekah adalah yang diberikan oleh orang yang memiliki kelebihan. Barang siapa menahan diri dari meminta-minta, maka Allah akan mencukupkan kebutuhannya. Dan barangsiapa merasa kaya, maka Allah akan membuatnya kaya.” (HR. Bukhari)       Banyak sekali point menarik yang bisa kita ambil dari hadist tersebut, yaitu: 1. Tangan di atas lebih baik dari tangan di bawah.      Tangan di atas adalah oran...

Ngapain Lagi Di Bulan Syawal?

       Usai nya Ramadhan berganti dengan Syawal. Ibadah puasa ramadhan telah selesai begitu juga dengan shalat Tarawih. Saat nya merayakan kemenangan, dengan saling bermaafan dan silaturahim dengan sanak keluarga.       Ada rasa lega yang tak terucap setelah berhasil melewati ‘pesantren’ istilah yang ku sebut, dalam waktu sebulan ini. Meski ada juga rasa sedih karena berpisah dengan bulan penuh berkah dan berharap kelak akan bertemu lagi. Amiin.       Setelah Ramadhan selesai, ada beberapa ibadah yang memang tidak dikerjakan lagi. Namun di bulan Syawal ternyata punya anjuran ibadah khusus. Hukumnya sunnah muakkad, yaitu puasa Syawal. Dan juga dianjurkan tetap melanjutkan ibadah rutin yg sudah kita latih selama Ramadhan, seperti tilawah, qiyamul lail, shalat Dhuha, dll.     Singkatnya, sebelas bulan yang kita lalui sebelum bertemu Ramadhan lagi adalah menuai apa yang kita latih selama Ramdadhan. Ya, tidak ada kata istirahat...

Siaga Mata Kering dengan Insto Dry Eyes

      Menjadi guru dan penulis (ehmmm), Dewi dituntut untuk prima dan stand by di situasi apa pun. Misal saat mengajar, guru sebaiknya memiliki looks atau tampilan yang bagus saat mengajar. Bukan cuma tentang pakaian tapi kesiapan dalam mengajar. Jika mengajar dalam kondisi yang kurang sehat, atau ada saja organ tubuh yg sakit, sangat tidak maksimal tentu dalam mengajar.         Kontak mata saat mengajar itu penting ya. Membuat si anak jadi semakin yakin dan fokus dalam belajar. Artinya kesehatan mata sangat penting bagi seorang guru, (semua profesi sih ya, hehe). Belum lagi mitos jika mata kita merah, maka akan menular. Arghhh.       Begitu juga sebagai penulis, kita dituntut untuk banyak membaca, sehingga tidak terhindarkan screentime dengan gadget atau laptop dalam waktu yang tidak bisa dipastikan. Sudah pasti mata lelah dan tidak nyaman rasanya.       Ternyata mata lelah, mata merah, terasa sepet dan ker...