Asyiknya Meng- Eco Enzim

Kali ini saya ingin cerita tentang hobi baru yang sebenarnya masih relate sama hobi tanam menanam. Yaitu meng-eco enzim. Hehe istilah ini saya buat sendiri, yang artinya membuat eco enzim. Selain mudah membuatnya, eco enzim sendiri memiliki banyak sekali manfaat. Hanya saja kita perlu bersabar karena pembuatannya menunggu masa 3 bulan baru bisa panen.

    

Eco enzim yang sudah dipanen

      Eco enzim sebenarnya bukan istilah baru ya, apalagi bagi pecinta lingkungan. Karena dengan gerakan ini kita bisa meminimalisir sampah organik seperti kulit buah dan sayur-sayuran. Yang sebenarnya hanyalah sampah, ternyata bisa dimanfaatkan menjadi eco enzim. Tinggal menyediakan molase dan wadah saja, maka eco enzim bisa dibuat. 

     Saya sendiri baru mengenal lebih dalam tentang eco enzim setelah mengikuti seminar tentang pemanfaatan limbah rumah tangga. Asyik sih menurut saya, karena kita hanya perlu mengumpulkan sampah sayur dan buah, wadah juga tidak susah dicari. 

Mari Mencoba

     Untuk membuat eco enzim hanya perlu sampah kulit buah dan sayur. Sayur dan buah apa saja bisa, asal tidak busuk. Untuk kulit buah jangan yg keras seperti salak, durian atau kelapa. Juga jangan bergetah seperti nangka dan cempedak.

    Untuk takarannya 1:3:10. 1 bagian molase, 3 bagian sampah, 10 bagian air. Biar gak bingung, berikut saya tampilkan takaran berikut ukuran wadah, jadi bisa disesuaikan ya. Sebelumnya cuci dulu kalau kulit buah/sayur jika ada yg kotor, potong-potong kecil dan timbang sesuai takaran.

   Untuk molase, bisa dibuat dengan gula putih atau gula merah. Tetapi lebih bagus gula merah karena tanpa pengawet atau bahan kimia. Makin bagus kualitas gula merah, makin baik hasilnya. Cara membuat molase, gampang sekali. Rebus air dengan gula merah, takaran 1 : 1. Jadi misal kita mau buat 100 gram molase. Berarti 50 gram gula merah dan 50 gram air. Saran saya, potong-potong kecil/ iris gula merah jadi gampang larut, masak hingga mendidih. 

      Tunggu hingga molase dingin, baru campurkan ke air dan kulit buah/sayur. Aduk hingga rata. Tutup rapat wadah, disarankan memakai tempat plastik karena lebih elastis. Saya pake twinwall, yang di selotip tutupnya agar rapat. Kasih label tanggal pembuatan dan panen jadi tidak lupa. 

Masa menunggu 3 bulan ya. Eco enzim bisa dipanen lewat dari tiga bulan, tapi jangan sampai kurang ya. Saat memanen, ambil dulu kulit-kulit buah/sayur yang terapung di atas, lalu saring dengan kain tipis agar ampas di dasar tidak terikut. 

      Ini sampahnya bisa kita pakai juga lho. Kalau rajin kulit-kulit buah tadi bisa dijemur hingga benar-benar kering lalu dijadikan pengharum ruangan. Nah, ampas di dasarnya bisa untuk pupuk tanaman. Tinggal di tambah air lagi. 

Tips agar aroma sedap

      Pemakaian kulit buah dan sayur, 7:3 atau, jangan lebih banyak kulit sayur. Bisa pakai kulit jeruk, serai atau bahan lain yang wanginya sedap. Percobaan pertama saya banyak pakai kulit jeruk, jadi saat panen meski ada aroma asam, tapi dominan wangi jeruk masih terasa. Bahkan saat dicampur ke dalam deterjen cair, wangi jeruk masih berasa banget. Jadi gak berasa pakai eco enzim.

    Jika setelah panen bau nya kurang sedap, kita bisa buat agar lebih aromatik, hanya didiamkan sebulan saja. Nanti kita bahas tersendiri ya. 

Manfaat Eco Enzim

    

      Setelah memupuk kesabaran selama tiga bulan kita akan menuai manfaat yang worth it lah. Kegunaan eco enzim ini mencakup 18 fungsi. Apa aja, yuuk kita simak. 

     Eco enzim bisa dipakai untuk campuran pembersih kompor/area dapur, sabun cuci piring, mandi, deterjen cair juga sampo. Dengan takaran 1:1:5, artinya 1 ml eco enzim, 1 ml sabun dengan air 500/1000 cc. Cukup hemat ya, jadi kalau kita punya 100 ml shampo ditambah 100 ml eco enzim hasilnya bisa jadi 200 ml. Waaah. 

     Busa sabun masih ada? Masih kok, gak usah takut. Tapi volume busa sabun gak sebanyak sebelum dicampur.

      Manfaat eco enzim lainnya adalah untuk membersihkan kamar mandi/wc, obat luka gores/bisul, anti radiasi dan membersihkan kuningan. Nah ini langsung aja pakai eco enzim tanpa campuran apapun. 

     Eco enzim bisa dipakai juga untuk insektisida sayuran, herbisida dan membasmi pestisida. Dengan takaran satu tutup botol eco enzim ditambah satu baskom air. Juga bisa sebagai pupuk organik ya, dengan takaran 1 ml eco enzim untuk 1 liter air.

      Jika ingin rileks, eco enzim bisa dipakai untuk merendam kaki, dengan takaran 30 ml eco enzim untuk 1 ember/baskom air hangat. Bisa juga untuk kumur dan gosok gigi serta air purifier. Ini tabelnya bisa dilihat langsung.

       Selain untuk kehidupan sehari-hari eco enzim sendiri sangat berefek negatif untuk bumi. Pertama sampah jadi berkurang, otomatis kita gak perlu bakar sampah yang membuat bumi semakin panas. Lalu tumpukan sampah jadi berkurang, otomatis lingkungan menjadi lebih bersih, polusi berkurang dan terhindar dari bermacam-macam penyakit. Eco enzim juga sangat bermanfaat untuk pertanian dan perikanan. 

        Oya, dengan pencampuran eco enzim pada berbagai sabun yg kita pakai sehari-hari, berarti kita meminimalisir efek buruk kimia yang secara tidak langsung diserap tubuh kita. Mulai dari sabun mandi, deterjen, sampo, berbagai perlengkapan kebersihan. Plus juga mengurangi polusi air karena limbah sabun.

      Dengan seabrek manfaat, sampai kapan lagi kita menunda untuk berbuat baik pada bumi, lingkungan, bahkan diri sendiri. Yuuuk dicoba.