Langsung ke konten utama

Buya Hamka, Inspirator di Dunia Sastra dan Dakwah

 


Judul Buku : Buya Hamka Ulama Umat Teladan Rakyat

Penulis       : Yusuf Maulana

Tebal buku : 342 halaman 

Penerbit.    : Pro U Media


      Buya Hamka bukan nama baru lagi di dunia kepenulisan sekaligus dunia layar lebar. Sastrawan sekaligus ulama ini telah menghasilkan banyak karya.

     Saya pribadi merasa tertarik mengenal sosok Buya Hamka lebih dalam setelah menonton beberapa karyanya yang telah difilmkan seperti tenggelamnya kapal vander wick, Dibawah lindungan Ka'bah, dan film biografi tentang Buya Hamka yang sudah tayang 2 series. 

    Jika sekedar ingin membaca biografi, tentu dengan jalan ninja yaitu google dalam sepersekian detik info bisa diraih. Namun tentu vibes-nya beda dengan membaca buku biografi atau perjalanan hidup. Ketika membaca biografi lewat buku, rasanya seperti melihat sepaket menu lengkap di atas meja, ada hidangan pembuka, menu utama, hingga menu pencuci mulut. Lengkap dan tinggal menikmati.

     Inilah yang saya rasakan saat membaca buku ini. Karya Yusuf Maulana ini sungguh memanjakan pembaca dengan menceritakan mulai dari masa kanak-kanak Buya Hamka, dewasa, masa tua yang begitu banyak rintangan hingga akhir hayat beliau. Banyak hikmah yang bisa dipetik dalam buku 342 halaman ini. 

      Buku terbitan Pro-U Media ini mengantarkan kita pada masa Indonesia sebelum dan setelah masa kemerdekaan, dari era Sukarno hingga Suharto. Jadi tidak hanya tentang sejarah hidup Buya Hamka, tetapi sejarah Indonesia, bagaimana pergerakan dan peran organisasi Islam dalam menjaga kerukunan Ummat, menjaga kemurnian jalan organisasi Islam. 

       Tidak hanya itu, perjalanan cinta Buya Hamka juga tidak luput dari buku ini, bagaimana ia bertahan untuk tidak poligami, gesekan yang terjadi ia dan ayahnya, kisah adiknya yang akhirnya murtad, klarifikasi penulis saat Buya dituding pernah dibaiat menjadi pengikut tarekat naqsabandiyah, diulas sangat terperinci sekali pada bagian ini. Kalau mengaku sebagai penggemar Hamka, buku ini sangat rekomen. 

       Gaya bahasa yang ringan terkadang semi berat. Karena ada masa  saya membaca buku ini, harus berulang kali agar memahami maknanya. Terpercaya dan akurat, karena banyak kutipan dari buku Buya Hamka lainnya seperti buku Ayahku,Kenang-Kenangan Hidup satu hingga empat, Falsafah Hidup, Tasawuf Modern, Ghirah dan Tantangan terhadap Islam, juga buku-buku referensi lain karena banyak mengungkap tentang sejarah. 

        Tidak hanya secara deskripsi penulis juga menambahkan banyak foto asli Buya Hamka, hanya disini tidak berwarna ya, sehingga kita bisa melihat visual asli Buya Hamka dari masa ke masa. 

       Dari segi tampilan, buku ini ringan karena memakai jenis kertas bookpaper, membuat mata lebih nyaman dalam membaca (tidak cepat lelah), juga ringan jadi  gak buat males untuk dibawa-bawa. Font tulisan juga termasuk sedang ya, tidak terlalu besar atau kecil dengan spasi yang ramah di mata. Covernya mengkilap, dengan lukisan Buya Hamka serta aksen timbul pada tulisan Buya Hamka. Cukup menarik.

      Bagi saya, buku ini memberi banyak inspirasi apalagi bagi kita yang memang passionnya menulis dan dakwah. Buya Hamka bisa menjadi panutan, dengan segala jalan hidup yang dilalui beliau namun karya tetap mengalir. Tercatat ada 84 buku yang telah lahir dari jiwa sastra, dakwah dan semangat menebar kebaikannya. Yusuf Maulana juga sangat piawai menggiring sudut pandang agar tetap objektif dalam menilai. Dua kata untuk buku ini, cukup inspiratif.  


Komentar

  1. Belajar dari Buya Hamka, semangatku sungguh kokoh. Banyak sekali yang teladan darinya, mulai dari semangatnya belajar, bertutur kata, hingga bagaimana mempertahankan kesetiaan.

    Kadang aku bertanya, adakah sosok Buya Hamka lainnya? Ya, jangan berhenti di sini. Semoga suatu masa ada banyak Buta Hamka lainnya.

    BalasHapus
  2. Amiin. Kyk nya banyak Hen, tp blm muncul aja d permukaan

    BalasHapus
  3. Pinjam la Kaaaaak... Hehehe

    Pernah baca biografinya Buya Hamka yang judulnya Ayah, ditulis sama anaknya Irfan Hamka. Seru juga.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kk juga pinjem 😆 tp justru itu lah jd cpt tamat kn 😁

      Hapus
  4. MaasyaAllah jadi pengen punya buku ini. Kayaknya banyak ibroh yg bisa diambil dr perjalanan hidup beliau.

    BalasHapus
    Balasan
    1. rekom la kk. Bs kita pelajari rekam jejak beliau dan berkarya juga berjuang.

      Hapus
  5. Saya slalu tertarik dengan Buya Hamka. Banyak yg bisa diteladani dari beliau sebagai seorang guru dan negarawan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Juga sastrawan kak, sosok yg sempurna sih menurut saya

      Hapus
  6. Terima kasih ulasannya. Jadi makin penasaran baca bukunya, apalagi tokoh Buya Hamka memang inspiratif. Menarik juga karena buku ini tidak hanya bahas sisi personal, tapi juga sejarah dan perjuangan umat.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya kak. Patut mmg utk jd panutan kita, juga dlm dunia sastra tidak diragukan lagi.

      Hapus
  7. Wah baca review ini jadi tertarik pengen baca bukunya nih kak menarik banget ya membaca rekam jejak beliau ini

    BalasHapus
  8. Perjalanan hidup Buya Hamka ini bisa jadi motivasi sekaligus inspirasi kita ya kak. Saya jadi tertarik untuk baca buku tentang kisah Buya Hamka.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya kak. Satu dr sekian buku biografi Buya Hamka yg rekom la. 😊

      Hapus
  9. Buya Hamka sosok yg lengkap: sastrawan, ulama, pejuang kemerdekaan, jurnalis, penulis, dll. Ia kukuh dg pendirian, berani terima tantangan, dan sangat memaafkan. Oleh orang yg menjebloskannya ke penjara (Sukarno), ia diminta menjadi imam salat jenazah Sukarno. Oleh orang yg memfitnahnya plagiat (Pramuka AT), ia mau mengajarkan Tuti, anak Pram, dan calon suaminya, tentang Islam. Pram yg memintanya. Ia teladan umat yg hebat.

    BalasHapus
    Balasan
    1. bener bang, dari sisi pemaaf nya, beliau sangat ah klo kita bs bilang, luar biasa pemaaf. Bahkan mau mnjadi imam sholat jenazah org yg memfitnah nya, sampe di siksa dn mendekam lama dipenjara.

      Hapus
  10. Jadi pingin beli atau pinjam bukunya. Pingin ngerasaain emosinya langsung aku pas baca. Pasti nano nano rasanya

    BalasHapus
  11. Wah baru tahu ada buku keren biografi tokoh besardan peruangannya, semoga segera bisa ketemu dan membacanya

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review My Sweet Mobster

          Awal film ini rilis, jujur aku kurang tertarik karena pemainnya juga kurang familiar. Tertariknya ya karena lihat spoiler singkat di medsos, rupanya drama komedi romantis. Cuss kita ulas dramanya.         Di episode satu kita cukup dibuat lucu dengan aksi kucing-kucingan Go Eun Ha yang di perankan oleh Han Sun Hwa dan Seo Ji Hwan yang diperankan oleh Um Tae Goo, karena mereka saling salah paham dan membenci.  Pertama nonton ngerasa aneh dengan suara aktor utamanya, kok pelan banget. Eh ternyata memang suaranya khas begitu. Setelah searching , itu memang khas dari Um Tae Goo, selain kemampuan aktingnya yang gak diragukan lagi.         Drama ini bercerita tentang seorang konten kreator anak-anak, yg lebih dikenal dengan nona mini, dan kelompok gangster yang udah taubat.  Di awal kita disuguhkan dengan cerita Eun Ha yang banyak mengalami hambatan ...

Mengawal Masa Puber Anak

        Semakin dewasa anak, sebenarnya tugas sebagai orang tua semakin berat. Lho kenapa? Ketika mereka kecil kita repot menjaga dan tentu butuh energi dan kesabaran ekstra. Semakin beranjak besar, sudah mulai paham diberi pengertian, tetapi juga banyak hal-hal baru yang harus ia pelajari.        Iqbal yang sudah 9 tahun, dah mau ‘lajang’ kata orang, maksud menginjak remaja. Meski ABK sebenarnya punya keterlambatan umur secara psikologi, tapi tetap kita prepare saja. Kalau tadi anak perempuan, gampang saja menjelaskannya, karena sama gender dengan ibu. Lha kalau anak laki-laki, agaknya kita juga harus belajar agar tepat memberi pengarahan.        Umumnya pada anak laki-laki yang memasuki remaja memiliki perubahan bentuk pada tubuh, juga dari segi hormon. Misal munculnya jakun, tumbuhnya bulu pada area tertentu, bau badan yang mulai berbeda (lebih bau daripada masih anak-anak), mimpi basah, dll. Untuk menjelaskan berbagai hal i...

Rencanakan Liburan agar Lebih Asyik

       Menjelang akhir tahun tentu banyak hal yang disambut. Ntah itu tahun  baru, libur panjang, atau rencana seru lainnya bersama keluarga, teman atau relasi kerja. Kalau cerita libur tentu akan lebih asyik jika berpergian ke suatu tempat atau traveling. Sekedar mudik dan menikmati alam yang ada dikampung halaman juga seru.       Yang pasti kalau bisa direncanakan, jangan mendadak dangdut supaya saat libur tidak worry dengan yang ditinggalkan. Contohnya, pastikan kerjaan kelar dan tuntas sebelum kita libur, gak asik dong di telepon sama atasan pas sudah di tempat wisata. Kalau aku sih, ngerusak mood banget itu.         Trus, bagi yang sudah berkeluarga, budget jadi faktor utama. Hitung betul perkiraan biaya, mau pergi kemana, biar gak boncos dan sesuaikan masa berpergian sesuai dengan jadwal libur anak, jika anak sudah sekolah.           Jaga kesehatan juga penting, gak seru ya, dah keluarin...