Langsung ke konten utama

Review Drakor Captivating The King, Antara Dendam dan Cinta


       Captivating The King adalah satu dari sekian drama Seaguk yg tentu konflik utamanya tentang perebutan kekuasaan. Dimainkan oleh Jo Jung Suk yang berperan menjadi Yi In, yaitu pangeran Agung Yinhan lalu kemudian menjadi Raja, dan Shin See Kyung yang berperan menjadi Kang Hee Soo. Yang membuat berbeda dari drakor ini adalah permainan bidak yang menjadi centre dari cerita ini.

     Yi in awalnya adalah seorang pangeran Agung yang merupakan adik tiri Raja. Ibunya yang telah bergelar Ibu Suri tentu ‘ngebet’ ingin anaknya naik takhta, karena kala itu raja belum memiliki seorang putra. 

      Yi In sendiri tidak memiliki hasrat menjadi seorang raja, ia nyaman dengan posisinya sekarang, yang ia inginkan hanyalah membantu dan mengabdi pada Sang Kakak sebagai raja-nya. Sampai-sampai kala itu ia rela dijadikan tawanan negeri Qing sebagai imbalan agar tidak terjadi perang. Sebelum ia berangkat, Sang Raja berpesan kembalilah dengan selamat, dan merasa amat berat melepas sang adik menjadi tawanan Qing.

     Waktu berlalu, Yi In dikabarkan mampu menjalin hubungan baik dengan pangeran Qing, sekaligus berhasil melakukan berbagai negosiasi seperti membebaskan rakyat joseon yang mereka tawan, dan berbagai kebijakan lainnya. Semua tidak lepas dari kemampuannya bermain bidak dan dari sinilah ia bisa dekat dengan pangeran Qing. Oya, bidak adalah permainan catur China yg terdiri dari batu-batu pipih bulat berwarna hitam dan putih. Perlu strategi juga dalam memainkannya, sama seperti catur.

    Sepulang dari Qing, tentu ia disambut dengan bahagia oleh rakyatnya karena kembali dengan selamat dan membawa banyak kebaikan bagi rakyat dan kerajaan Joseon. Namun, saat ingin menyapa raja yang merupakan kakaknya sendiri, ia harus menunggu sampai malam di depan gerbang kerajaan. Yi In terkejut karena kakaknya menganggapnya sebagai musuh yang akan merebut takhtanya. Ternyata dewan menteri yang telah menghasutnya demikian. 

     Ia yang telah mengorbankan diri, malah diisukan ingin menggulingkan raja setelah dekat dengan kerajaan Qing. Ia pun sedih tapi tetap mengukuhkan hatinya untuk mengabdi pada Raja. 

     Saat ia berjalan-jalan keluar kerajaan karena suntuk dengan kondisi istana sebab fitnah tersebut, ia bertemu dengan seorang pemain bidak yang unik. 

     Singkat cerita ia pun menjadi akrab dengan sang pemain bidak, yang tidak lain adalah Kang Hee Soo yang menyamar menjadi pria. Karena akrabnya ia memberi nama Mong Woo pada Hee Soo yang tidak mau menyebut namanya karena belum berhasil mengalahkannya bermain bidak. 

     Konflik di istana yang menyeret Sang Pangeran terus berlanjut, ia terus dihasut agar mau naik takhta menggantikan raja yang mulai sakit-sakitan meski telah memiliki anak laki-laki. Tapi ia tetap mengukuhkan diri tidak mau berkhianat, sampai-sampai keseharian sang Pangeran diselidiki. Akhirnya mau tak mau Mong Woo pun terlibat dalam konflik tersebut, padahal ia sendiri adalah anak Menteri kepercayaan raja. Namun hingga Mong Woo dan sahabatnya terseret konflik kerajaan dan akhirnya harus dihukum, pangeran tidak menyadari itu.

      Detik-detik saat raja mangkat, Pangeran Yinhan lah yang bersama dengannya. Pun saat Raja akan mati, ia masih mencurigai adiknya, dan hampir memenggal kepala adiknya. Jika saja Pangeran tidak sigap menghindar, mungkin ia juga mati di tangan kakaknya. Melihat api dendam di mata sang Kakak, pangeran saat kecewa. Di saat yang sama pula, raja harus meninggal karena racun dan meninggalkan wasiat padanya. Dan wasiat itu hanyalah ia dan Dayang Raja, Dayang Dong mendengarnya. 

       Terpukul, kecewa sekaligus sedih, namun di saat yang sama pamannya yang juga merupakan salah satu menteri mendorongnya untuk segera naik takhta menggantikan sang Raja, sebelum menteri yang pernah menghasut Raja bertindak lain. 

      Dalam waktu semalam ia pun berubah menjadi ambisius. Ia menyatakan bahwa wasiat kakak nya adalah menginginkan ia menjadi raja selanjutnya. Padahal hmmm

     Lalu bagaimana nasib Mong Woo dan sahabatnya yang juga dihukum? Ia harus di asingkan, dan menerima hukuman fisik lain. Di perjalanan, sahabat Mong Woo yang sudah terlanjur parah karena disiksa, meninggal, dan Mongwo pun terguncang. Ia melarikan diri dan terjebak pada sebuah tebing,ia pun jatuh dan jasadnya tak ditemukan.

     Pangeran pun diangkat menjadi raja setelah berhasil menjatuhkan menteri yang selalu memfitnahnya. Ia langsung membunuh menteri tersebut di depan menteri lainnya, karena ia memiliki syarat semua menteri harus menghendakinya menjadi Raja jika ingin ia naik takhta, jika ada satu saja menteri yang menolak, ia tak akan naik takhta. 

       Pangeran telah menjadi raja, ia menjadi raja yang bijaksana, cerdas meski terkenal bengis dan kejam. Karakter tersebut ia pertahankan agar menteri tidak menganggapnya sepele seperti raja sebelumnya dan tidak mampu mempermainkannya. 

        Namun setelah 3 tahun menjadi raja, ia belum memiliki keturunan. Sang Ratu yang baik, sakit-sakitan sehingga tidak bisa memberikan keturunan. Raja memiliki kebiasaan aneh, yaitu menyendiri di Youngchwijeong. Sebuah tempat yang tidak boleh siapa pun masuk ke dalamnya selain pengawal pribadinya yang sangat setia, Sang Hwa.



        Di Youngchwijeong ternyata raja bermain bidak sendirian, dan merasa sepi. Ia pun membuat sayembara, mencari teman bermain bidak (Gidaeryoung) yang khusus menjadi temannya bermain. Rakyat pun mencoba, dan siapa menyangka pemenangnya adalah Mong Woo yang dengan nekad hadir di depan raja, dengan dendam yang begitu mendalam karena telah dikhianati Raja. 

       Hari terus berlalu, Mong Woo yang sebenarnya takut dengan raja yang terkenal kejam harus selalu hadir saat dipanggil. Ia terlibat dalam beberapa konflik di kerajaan dan melakukan kesalahan. Apakah Raja akan menghukumnya? Berhasilkah Mong Woo membalaskan dendam pada Sang Raja atau sebaliknya?



      Satu hal yang Dewi suka saat nonton seaguk adalah, intrik politik yang dibalut begitu rapi dan runtun. Lalu bagaimana menjadi pemimpin yang baik, mendengar keluhan rakyat, tidak mementingkan kepentingan sendiri, dan banyak nilai lainnya. 

     Juga kisah-kisah asmara yang membuat drama ini tidak terlalu monoton, kayak ada manis-manisnya 😊. Kesan pertama liat cover drakor ini, sepertinya rajanya bengis banget, ya jujur agak males nontonnya. Tapi bayangkan bagaimana Mong Woo bisa meluluhkan hati Raja yang bengis ini. Padahal saat itu Raja tau nya Mong Woo adalah laki-laki. 



      Kesan lain dari drakor yang belakangan memang banyak menampilkan peran ganda, semacam perempuan menyamar laki-laki. Terlalu sering konflik ini hadir. Dalam cerita ini pun, Raja sempat diisukan penyuka sesama jenis karena terlalu menyayangi Mong Woo. Tapi Raja tidak perduli, karena perasaannya memang tulus.     
      Kesadarannya akan hal itu 
 terbuka saat mendengar langsung gosip itu dari rakyat. Ia sampai-sampai mengetes perasaannya jika dekat dengan lelaki lain, tak lain dan tak bukan pada Sang Hwa. Tapi tak ada rasa saat ia memeluk dan mencoba dekat. Lucu sekali melihat adegan ini, sampai-sampai prajurit nya marah dengan perlakuan raja tersebut. 

      Disini juga kepiawaian akting Jo Jung Suk diuji, satu sisi harus menampilkan Raja yg berwibawa, tegas, kejam, sisi lain ia menunjukkan bahwa Raja tersebut juga memiliki sisi lembut terutama di depan orang yang disayanginya. 

     Lalu, apakah Mong Woo akan terbongkar identitas aslinya? Langsung nonton aja biar tidak penasaran hehe. 

     Dari rating 10 Dewi kasih angka 7,5 ya. Cukup rekomended untuk ditonton, meski ini bukan yang terbaru ya. Untuk kamu yang udah pernah nonton, kasih komentar juga ya. 😊

Komentar

  1. Jarang banget nonton drakor dengan tema kerajaan. Thanks sharingnya kakaa

    BalasHapus
  2. Hehe, iya ya. Kakak malah suka 😆

    BalasHapus
  3. Udah nonton, dan udah agak lupa dikit2 detainya, makanya baca review versi Kak dewi. Kalau gak ya gak akan dibaca juga ..wkkk..

    Sejujurnya pas nonton ini di awal episode pertama awak agak2 bosan. Kayak lama kali alurnya gitu. Dan hampir seluruhnya pun gitu berasa laaa....sepala time skip yang cepatan, tapi karakternya macam gak kejadian apa2 direntang waktu yg diskip itu...wkkk. padahal tiap hari jumpa, tapi gak ada tambahan memori bla bla bla masaknya. Dan 2 episode terakhir awak nontonnya banyak yg di cepat-cepatkan. Syukurnya akting male lead- nya paten, sedikit menutupi kebosanan. Rating 7.0 lah dari awak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kk tu asli gemes sama raja, masa gk nyadar sih klo Mong Woo itu cewek 😆 makanya kk spill bagian yg dia ngetest rasa k prajurit nya 🤣. kk jg nonton nya sempat di cepat2 in, krna penasaran liat ending, tp tetep gk klop klo liat akhir gk tau proses nya 😁. Tp salut sama akting raja nya, meski gk seberapa cakep 😁

      Hapus
  4. sempat mau nonton ini tapi liat trailernya, duh ini pemain Hospital Playlist kok jadi jutek banget haha, setelah baca review drakornya, hmm bole juga nih ditonton

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku malah blm nonton yg hospital playlist, pernah baca dia juga pernah main genre komedi. Bntr lg ada movie nya, genre komedi kek nya pilot. Jd pengen liat.
      Mksh ya ul, dh berkunjung 😊

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Beberapa Poin Penting dalam Berinfaq

          Di bulan Ramadhan, banyak orang yg berlomba-lomba dalam beramal ibadah. Mulai dari Qiyamullail, tadarus, infak, sedekah, zakat, dll. Kali ini Dewi ingin membahas salah satunya, yaitu infaq.        Seperti janji Dewi, tulisan ini bersumber dari kitab Syarah Riyadush Shalihin, karya Imam An-Nawawi jilid 1. Dewi tertarik membaca sebuah hadist yang membahas tentang infaq.        “Tangan di atas lebih baik dari tangan di bawah. Dan mulailah berinfak dari orang yang menjadi tanggunganmu. Sebaik-baik sedekah adalah yang diberikan oleh orang yang memiliki kelebihan. Barang siapa menahan diri dari meminta-minta, maka Allah akan mencukupkan kebutuhannya. Dan barangsiapa merasa kaya, maka Allah akan membuatnya kaya.” (HR. Bukhari)       Banyak sekali point menarik yang bisa kita ambil dari hadist tersebut, yaitu: 1. Tangan di atas lebih baik dari tangan di bawah.      Tangan di atas adalah oran...

Ngapain Lagi Di Bulan Syawal?

       Usai nya Ramadhan berganti dengan Syawal. Ibadah puasa ramadhan telah selesai begitu juga dengan shalat Tarawih. Saat nya merayakan kemenangan, dengan saling bermaafan dan silaturahim dengan sanak keluarga.       Ada rasa lega yang tak terucap setelah berhasil melewati ‘pesantren’ istilah yang ku sebut, dalam waktu sebulan ini. Meski ada juga rasa sedih karena berpisah dengan bulan penuh berkah dan berharap kelak akan bertemu lagi. Amiin.       Setelah Ramadhan selesai, ada beberapa ibadah yang memang tidak dikerjakan lagi. Namun di bulan Syawal ternyata punya anjuran ibadah khusus. Hukumnya sunnah muakkad, yaitu puasa Syawal. Dan juga dianjurkan tetap melanjutkan ibadah rutin yg sudah kita latih selama Ramadhan, seperti tilawah, qiyamul lail, shalat Dhuha, dll.     Singkatnya, sebelas bulan yang kita lalui sebelum bertemu Ramadhan lagi adalah menuai apa yang kita latih selama Ramdadhan. Ya, tidak ada kata istirahat...

Siaga Mata Kering dengan Insto Dry Eyes

      Menjadi guru dan penulis (ehmmm), Dewi dituntut untuk prima dan stand by di situasi apa pun. Misal saat mengajar, guru sebaiknya memiliki looks atau tampilan yang bagus saat mengajar. Bukan cuma tentang pakaian tapi kesiapan dalam mengajar. Jika mengajar dalam kondisi yang kurang sehat, atau ada saja organ tubuh yg sakit, sangat tidak maksimal tentu dalam mengajar.         Kontak mata saat mengajar itu penting ya. Membuat si anak jadi semakin yakin dan fokus dalam belajar. Artinya kesehatan mata sangat penting bagi seorang guru, (semua profesi sih ya, hehe). Belum lagi mitos jika mata kita merah, maka akan menular. Arghhh.       Begitu juga sebagai penulis, kita dituntut untuk banyak membaca, sehingga tidak terhindarkan screentime dengan gadget atau laptop dalam waktu yang tidak bisa dipastikan. Sudah pasti mata lelah dan tidak nyaman rasanya.       Ternyata mata lelah, mata merah, terasa sepet dan ker...