Langsung ke konten utama

Tips agar Tidak Susah Bangun Malam Qiyamullail /Terjaga saat Itikaf

 


   Ramadhan tinggal menghitung hari ya. Rasanya kok cepat sekali, padahal belum banyak amalan yang dioptimalkan. Ini perasaan Dewi aja atau ada yang satu feel kah?


     Sepuluh Ramadhan terakhir jadi kesempatan kita untuk mencapai garis finish dengan senyum riang kah, atau tangis penyesalan, karena belum bisa optimal dalam memanfaatkannya. Ini tentu kita sendiri yang menentukan. 


    Rasulullah SAW sendiri selalu memanfaatkan sepuluh malam terakhir ramadhan dengan semakin meningkatkan amalan-amalannya, terutama ketika malam. Padahal Rasulullah adalah insan mulia yang sudah dijamin masuk syurga. 


    Lalu apa saja amalan itu? Tidak lain yaitu itikaf, qiyamullail dan tadarus. Sehingga waktu tidur beliau pun amat sedikit. Dan itu semua dikerjakan pada malam hari, karena untuk mencari momen lailatul qadar dan tentu saat malam hari ibadah kita lebih khusyuk.


    Yang menjadi persoalan adalah tidak mudah untuk bangun di malam hari atau terjaga saat malam untuk beribadah. Tapi masa kita menyerah begitu saja hanya karena kantuk?


     Dari kitab Ihya Ulumuddin, karya terkenal dari Imam Al-Ghazali, bahwa kunci untuk dapat bangun di malam hari adalah menyiapkan kondisi jasmani dan rohani. Yuuk kita bahas lebih detail.


1.Tidak memperbanyak makan, tetapi boleh banyak minum.

    Kondisi kenyang akan membuat kita tidur dengan pulas, dan tentu jadi sulit untuk bangun makan. Boleh makan tapi secukupnya saja, jangan berlebihan.


2. Tidak terlalu capek di siang hari. 

    Dengan kondisi badan capek karena berbagai aktivitas di siang hari tentu membuat kita akan sulit untuk bangun tidur. Tapi bagaimana jika memang kondisinya sedang banyak pekerjaan? Coba simak tips selanjutnya mungkin bisa membantu


3. Membiasakan tidur sebentar (Qailulah) saat siang. 

   Anjuran ini berdasarkan hadist nabi yaitu, 


اسْتَعِينُوا بِÙ‚َÙŠْÙ„ُولَØ©ِ النَّÙ‡َارِ عَÙ„َÙ‰ Ù‚ِÙŠَامِ اللَّÙŠْÙ„ِ


Artinya: Kerjakanlah qailulah di siang hari untuk membantu kalian salat di malam hari (HR. Al-Hakim, Ibn Khuzaemah, Al-Baihaqi).


    Makna tidur siang sebentar ini berapa jam ya? Kalau Dewi memahaminya tidak lebih dari satu jam. Satu jam pun sebenarnya sudah termasuk lama ya. Karena tidur lama saat ramadhan membuat badan tambah lemas. Idealnya 30 menit juga cukup.


4. Tidak banyak berbuat dosa di siang hari.


     Ini juga pengaruh banget. Sadar atau tidak, iman kita ternyata diuji juga saat ramadhan. Jadi tetap menjaga diri dari berbuat dosa besar atau kecil, sengaja atau tidak.


5. Menjaga hati agar terhindar dari perbuatan dengki, penyakit hati lainnya dan jangan terlalu khawatir pada urusan duniawi. 


     Kadang secara tidak sadar terselip rasa iri pada orang lain, benci, atau dengki. Segera beristighfar saat sadar kalau hati sedang tidak sehat dan jangan terlalu risau pada urusan dunia. Semisal soal rezeki, harta, permasalahan yang tidak kunjung usai. 


     Ya memang tidak bisa kita abaikan, tapi kalau terlalu mengkhawatirkan, bisa-bisa kita lupa untuk beribadah. 


6. Membiasakan hati untuk takut pada hari akhir dan memperpendek angan-angan. 


     Percaya pada hari akhir adalah salah satu rukun iman, namun kita sering merasa akan hidup kekal di dunia ini. Lalu untuk apa kita mengingat dan takut pada hari akhir? Agar kita lebih menjaga diri dari berbuat dosa, dan yakin semua kebaikan serta amal yang dikerjakan akan dihisab. 


7. Menambah keyakinan dan pengetahuan tentang sholat malam. 


    Biar makin semangat qiyamullail gak ada salahnya kita mencari tau apa saja keutamaan dalam mengerjakannya. Saat paham, maka mengerjakannya akan semakin ringan karena mengerti apa saja benefit yang akan kita dapatkan.


8. Meningkatkan rasa cinta, dan keimanan yang tinggi. 


    Beribadah pada malam hari tentu lebih spesial dibanding waktu lain. Saat malam terutama di waktu sepertiga malam, adalah waktu spesial dalam berdoa, meminta dan terasa lebih khusyuk. 


   Saat malam ketika beritikaf jangan lupa untuk membaca doa ini, karena kita tidak tahu di malam keberapa kita akan mendapati lailatul qadar. 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Beberapa Poin Penting dalam Berinfaq

          Di bulan Ramadhan, banyak orang yg berlomba-lomba dalam beramal ibadah. Mulai dari Qiyamullail, tadarus, infak, sedekah, zakat, dll. Kali ini Dewi ingin membahas salah satunya, yaitu infaq.        Seperti janji Dewi, tulisan ini bersumber dari kitab Syarah Riyadush Shalihin, karya Imam An-Nawawi jilid 1. Dewi tertarik membaca sebuah hadist yang membahas tentang infaq.        “Tangan di atas lebih baik dari tangan di bawah. Dan mulailah berinfak dari orang yang menjadi tanggunganmu. Sebaik-baik sedekah adalah yang diberikan oleh orang yang memiliki kelebihan. Barang siapa menahan diri dari meminta-minta, maka Allah akan mencukupkan kebutuhannya. Dan barangsiapa merasa kaya, maka Allah akan membuatnya kaya.” (HR. Bukhari)       Banyak sekali point menarik yang bisa kita ambil dari hadist tersebut, yaitu: 1. Tangan di atas lebih baik dari tangan di bawah.      Tangan di atas adalah oran...

Ngapain Lagi Di Bulan Syawal?

       Usai nya Ramadhan berganti dengan Syawal. Ibadah puasa ramadhan telah selesai begitu juga dengan shalat Tarawih. Saat nya merayakan kemenangan, dengan saling bermaafan dan silaturahim dengan sanak keluarga.       Ada rasa lega yang tak terucap setelah berhasil melewati ‘pesantren’ istilah yang ku sebut, dalam waktu sebulan ini. Meski ada juga rasa sedih karena berpisah dengan bulan penuh berkah dan berharap kelak akan bertemu lagi. Amiin.       Setelah Ramadhan selesai, ada beberapa ibadah yang memang tidak dikerjakan lagi. Namun di bulan Syawal ternyata punya anjuran ibadah khusus. Hukumnya sunnah muakkad, yaitu puasa Syawal. Dan juga dianjurkan tetap melanjutkan ibadah rutin yg sudah kita latih selama Ramadhan, seperti tilawah, qiyamul lail, shalat Dhuha, dll.     Singkatnya, sebelas bulan yang kita lalui sebelum bertemu Ramadhan lagi adalah menuai apa yang kita latih selama Ramdadhan. Ya, tidak ada kata istirahat...

Siaga Mata Kering dengan Insto Dry Eyes

      Menjadi guru dan penulis (ehmmm), Dewi dituntut untuk prima dan stand by di situasi apa pun. Misal saat mengajar, guru sebaiknya memiliki looks atau tampilan yang bagus saat mengajar. Bukan cuma tentang pakaian tapi kesiapan dalam mengajar. Jika mengajar dalam kondisi yang kurang sehat, atau ada saja organ tubuh yg sakit, sangat tidak maksimal tentu dalam mengajar.         Kontak mata saat mengajar itu penting ya. Membuat si anak jadi semakin yakin dan fokus dalam belajar. Artinya kesehatan mata sangat penting bagi seorang guru, (semua profesi sih ya, hehe). Belum lagi mitos jika mata kita merah, maka akan menular. Arghhh.       Begitu juga sebagai penulis, kita dituntut untuk banyak membaca, sehingga tidak terhindarkan screentime dengan gadget atau laptop dalam waktu yang tidak bisa dipastikan. Sudah pasti mata lelah dan tidak nyaman rasanya.       Ternyata mata lelah, mata merah, terasa sepet dan ker...