Langsung ke konten utama

Vibes dari Blogger Cup, Blogger Medan

 



      Lazimnya bagi setiap blogger, menulis adalah hal wajib. Tapi sewajib-wajibnya kalau gak berurusan sama job kadang males juga. Hayo, siapa yang samaan?

      Biasa bakal ada semangat kalau dikerjain barengan atau ada triggernya. Dan inilah yang Dewi rasakan 2 minggu lalu. Bergabungnya Dewi di komunitas Blogger Medan memang bukan tanpa alasan, ya minimal biar terikut semangat untuk nge-Blog tadi. Dan pas sekali dengan momen hari Blogger Nasional pada tanggal 27 Oktober 2023. Blogger Medan membuat event Blogger Cup. 

        Awalnya Dewi juga gak ngerti banget gimana mekanisme lombanya, tapi biar ada pemicu untuk nulis dah ikut aja. 😁 Jujur, ini kali pertamanya ikut kompetisi nulis yang sistem duel. Seru sih, ditambah lagi tema menulis yang diumumkan pada jam tertentu plus waktu menulis yang hanya 24 jam. Padahal biasa ngejar DL yang 3 hari bisa cengap-cengap, haha.  Gak cuma Dewi, tapi banyak peserta yang merasa seperti memacu adrenalin, kayak naik rollercoaster. 

Tulisan pertama tema Wisata

Ada sistem penilaian juga yang cukup kompleks, jadi kompetisi ini cukup berkesan untuk Dewi pribadi. Yang awalnya hanya buat seru-seruan, eh malah jadi ke-enak-an 😁. 

     Nah, jadi sistemnya peserta dibagi dalam beberapa panel, setiap peserta akan menjadi rival didalam panel yang sama. Per panel berisi 3 orang. Jadi misal Dewi di panel 5, berarti rival Dewi hanya 2 orang yang ada di Panel 5. Metode ini dibuat selama dua putaran sambil peserta mengumpulkan poin. Jadi tentu banyak peluang, misal nih ada yang telat kirim tulisan, atau gak menulis berarti jadi keuntungan untuk peserta panel lainnya. Penjurian juga dari peserta tapi tentu dirahasiakan, siapa menjuri siapa, meski akhirnya ketahuan dari yang BW (Blog Walking) 😁.

Tulisan kedua tema Review 

     Dewi sendiri dari 2 putaran Cuma sanggup mengumpulkan 4 poin, gegara telat submit, dan materi yang cukup berat. Alibinya, (hehe) disaat yang sama Dewi juga kena deadline untuk buat tulisan dengan tema khusus. Jadi memang dari tulisan yang pertama dan kedua itu, jauh sekali prosesnya. Yang pertama lebih ringan, sedangkan yang kedua butuh data, gambar dll. Ini pun idenya dapat dari Iqbal. Maksudnya biar sekali kerja, tapi memang sesuatu yang ‘sekaligus’ itu tak selamanya berakhir maksimal. 

        Tapi Dewi tetap merasa puas, dan mengapresiasi diri karena tulisan sudah siap meski telat. Hehe. Nah, dari seluruh peserta dipilih 10 peserta yang akan masuk ke final. Meski gak masuk, Dewi tetap penasaran sama Tema yang diusung. Vibes nya dah berasa banget ya. Jadi semangat nulis lagi dan benar-benar buat candu. 

       Kenapa candu? Untuk Dewi nulis itu buat candu, ada rasa kepuasan luar biasa saat tulisan selesai. Meski jam tidur berkurang, harus luangkan waktu tapi bener-bener senang rasanya. Jadi nulis bukan asal siap aja, tapi ingin nulis yang lain juga. 


    Balik ke cerita Blogger Cup tadi, di hari pengumuman kami berkumpul di Perumahan Gazebo Givenchy One, jl. Gaperta ujung. Suasananya enak banget karena dekat danau dan sore hari pula. Seru ya, karena bisa kopdaran sama kawan-kawan blogger  (pasalnya gak setiap event bisa datang), kita bisa lihat langsung unit rumah yang ada disana plus dipandu dengan MC kocak dan seru, Kyo dan Mahdiyah. 

       Di penghujung acara akhirnya diumumkan para pemenang, mereka adalah Rizki Audina, Ririn Anindya dan Sakinah Maris. Selamat untuk para pemenang ya. Hadiah didukung oleh banyak sponsor seperti Seeking Makna, Wiraland, Inovasi Karya ID, NAAM Studio, Rumah Briket dan juga urunan dari sesama anggota Blogger Medan. 

Rizki Audina, juara 1 Blogger Cu

       Setelah kompetisi seru ini, kita akhirnya ‘sadar’ bahwa vibes positif ini gak boleh berakhir disini. Semoga tulisan ini menjadi pembuka dari tulisan-tulisan lainnya, menjadi awal semangat kita untuk konsisten ngisi blog yg domainnya udah berbayar 😁, menaikkan DA dan akibat-akibat positif lainnya yang Insya Allah pasti menyusul. 

Foto Bareng komunitas Blogger Medan

    Dan Big Thanks Dewi untuk Blogger Medan, panitia Blogger Cup dan pengurus yang berjibaku ‘mengurusi’ kami. Tetap semangat terus kita nge-blog nya ya Weee 😊


Komentar

  1. Kadang-kadang riweuh riweuh begini yang kita rindukan ya kak. Candu merasakan adrenalin terpacu ke arah positif hihi

    BalasHapus
  2. Baru kali ini ngerasain dag dig dug dan cemas luar bisa bersama Blogger Medan.
    Seru tapi menakutkan jadi satu ya kak.
    Smoga tahun depan programnya jauh lebih menarik.
    Kita doakan sehat dan sabar yang luas untuk panitia ngurusin anggota-anggotanya ini hehee

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amiin Ya Rabb. Salut mmg liat pengurus2 blog M ya kk.

      Hapus
  3. Seseru itu emang blogger cup tempo hari. Aku baru pertama kali ikut lomba blog. Terpacu banget yang biasanya memerlukan waktu dua harian untuk nulis satu artikel pas lomba kemarin ternyata bisa tau kalau aku bisa nulis dalam waktu dua jam. Seru banget. Semoga sering² diadain lagi blogger cup gini.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, smoga ada event seru2an lainnya. Mumpung lg semangat nih

      Hapus
  4. semoga ya, Blog M selalu ada kegiatan kegiatan positif lainnya, sehingga bisa banyak positif vibe yang tersebar untuk banyak orang

    BalasHapus
  5. Dengan adanya blogger cup ini bikin jadi termotivasi untuk lebih konsisten lagi dalam menulis

    BalasHapus
  6. semangat terus kakak,,, aku kemarin gak sempat untuk ikutan.. padahal keliatannya seru

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya bg. Biasa awak pun paling males ikut kompetisi nulis, ntah sekali kyk dpt ilham hehe

      Hapus
  7. Adrenalin terpacu kali ya kan kak, mana di kejar kejar gitu perasaan nya waktu nulis hahaha, semua kak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha, iya bener bg. Disitu la nilai estetiknya 🤣🤣

      Hapus
  8. Seru...seru...serulah pokoknya Blogger Cup ala Blog M. Terkenang-kenang kan. Eh...ada fotoku juga ya di artikel ini. Si adek juga ikut seruan bareng walaupun sekejap. Semoga kita semakin semangat membesarkan komunitas Blog M dan blog kita sendiri ya kak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehe iya kak. Iqbal mmg gk pernah mau absen klo emaknya acara Blog M. Dah kyk dia aja anggota nya. 😆 seneng dia acara2 kyk gini.

      Iya kak, makin berkembang komunitas kita ya, juga blog kita makin produktif. Amiin

      Hapus
  9. Seru banget pengalaman kita di Blogger Cup kemarin ya kak... Adrenalin dan semangatnya terasa nyata haha.. Nulis dalam kompetisi kayak gini bener-bener bisa jadi tantangan seru, apalagi dengan tema-tema menarik dan waktu yang terbatas. Dan salut sama kak wi yang tetap semangat meskipun telat submit dan menghadapi deadline. Semoga vibes positif dari Blogger Cup ini tetap membawa semangat untuk konsisten nge-blog, meningkatkan DA, dan hal-hal positif lainnya untuk kita semua ya kak . Keep writing and blogging, Kak Dewi! 📝💪😄

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Beberapa Poin Penting dalam Berinfaq

          Di bulan Ramadhan, banyak orang yg berlomba-lomba dalam beramal ibadah. Mulai dari Qiyamullail, tadarus, infak, sedekah, zakat, dll. Kali ini Dewi ingin membahas salah satunya, yaitu infaq.        Seperti janji Dewi, tulisan ini bersumber dari kitab Syarah Riyadush Shalihin, karya Imam An-Nawawi jilid 1. Dewi tertarik membaca sebuah hadist yang membahas tentang infaq.        “Tangan di atas lebih baik dari tangan di bawah. Dan mulailah berinfak dari orang yang menjadi tanggunganmu. Sebaik-baik sedekah adalah yang diberikan oleh orang yang memiliki kelebihan. Barang siapa menahan diri dari meminta-minta, maka Allah akan mencukupkan kebutuhannya. Dan barangsiapa merasa kaya, maka Allah akan membuatnya kaya.” (HR. Bukhari)       Banyak sekali point menarik yang bisa kita ambil dari hadist tersebut, yaitu: 1. Tangan di atas lebih baik dari tangan di bawah.      Tangan di atas adalah oran...

Ngapain Lagi Di Bulan Syawal?

       Usai nya Ramadhan berganti dengan Syawal. Ibadah puasa ramadhan telah selesai begitu juga dengan shalat Tarawih. Saat nya merayakan kemenangan, dengan saling bermaafan dan silaturahim dengan sanak keluarga.       Ada rasa lega yang tak terucap setelah berhasil melewati ‘pesantren’ istilah yang ku sebut, dalam waktu sebulan ini. Meski ada juga rasa sedih karena berpisah dengan bulan penuh berkah dan berharap kelak akan bertemu lagi. Amiin.       Setelah Ramadhan selesai, ada beberapa ibadah yang memang tidak dikerjakan lagi. Namun di bulan Syawal ternyata punya anjuran ibadah khusus. Hukumnya sunnah muakkad, yaitu puasa Syawal. Dan juga dianjurkan tetap melanjutkan ibadah rutin yg sudah kita latih selama Ramadhan, seperti tilawah, qiyamul lail, shalat Dhuha, dll.     Singkatnya, sebelas bulan yang kita lalui sebelum bertemu Ramadhan lagi adalah menuai apa yang kita latih selama Ramdadhan. Ya, tidak ada kata istirahat...

Siaga Mata Kering dengan Insto Dry Eyes

      Menjadi guru dan penulis (ehmmm), Dewi dituntut untuk prima dan stand by di situasi apa pun. Misal saat mengajar, guru sebaiknya memiliki looks atau tampilan yang bagus saat mengajar. Bukan cuma tentang pakaian tapi kesiapan dalam mengajar. Jika mengajar dalam kondisi yang kurang sehat, atau ada saja organ tubuh yg sakit, sangat tidak maksimal tentu dalam mengajar.         Kontak mata saat mengajar itu penting ya. Membuat si anak jadi semakin yakin dan fokus dalam belajar. Artinya kesehatan mata sangat penting bagi seorang guru, (semua profesi sih ya, hehe). Belum lagi mitos jika mata kita merah, maka akan menular. Arghhh.       Begitu juga sebagai penulis, kita dituntut untuk banyak membaca, sehingga tidak terhindarkan screentime dengan gadget atau laptop dalam waktu yang tidak bisa dipastikan. Sudah pasti mata lelah dan tidak nyaman rasanya.       Ternyata mata lelah, mata merah, terasa sepet dan ker...