Sayangi Ginjal Kita
Ginjal merupakan organ yang sangat vital bagi tubuh manusia karena
fungsinya sebagai "tempat sampah" yang menyaring dan membersihkan darah.
Selain bertugas menyaring dan membersihkan darah, ginjal juga
bermanfaat menjaga keseimbangan cairan tubuh, sebagai produsen hormon
yang mengontrol tekanan darah, produsen hormon erythropoietin yang membantu pembuatan sel darah merah untuk menghindari anemia, dan mengaktifkan vitamin D untuk memelihara kesehatan tulang.
Gangguan ginjal bisa dicegah dengan menjalani gaya hidup sehat.
Selain itu, kita juga harus rutin melakukan pemeriksaan tekanan darah
dan gula darah, minimal tiga bulan sekali. Dengan begitu, gangguan
ginjal dapat sedini mungkin dideteksi.
Deteksi secara dini dapat menghindarkan kita dari kerugian yang
lebih besar, yaitu tahap gagal ginjal yang memerlukan hemodialisis (cuci
darah) atau transplantasi ginjal (renal replacement treatment).
Meskipun kualitas hidup si penderita gagal ginjal mungkin tidak menurun,
tindakan-tindakan medis di atas cukup memberatkan ekonomi penderita.
Kenali gejalanya!
Gejala gangguan ginjal dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu akut,
kronis, dan tanpa gejala (asimtomatis). Yang akut contohnya terlihat
bengkak pada mata dan kaki, nyeri pinggang hebat, terasa sakit bila
berkemih, kencing hanya sedikit atau disertai darah, dan terdapat
kelainan urine, seperti tinggi protein.
Yang kronis menunjukkan gejala lemas, tidak ada tenaga, nafsu makan
menurun, mual, muntah, bengkak, kencing berkurang, gatal, sesak napas,
pucat, dan anemia. Bila dilakukan uji laboratorium, terdapat kelainan
urine, seperti tinggi protein, eritrosit, dan lekosit.
Umumnya, penderita datang bila sudah tampak gejala-gejala di atas.
Meskipun pengobatan progresif sejak dini bisa mengurangi, bahkan
menghentikan, progresivitas penyakit, alangkah baiknya bila gangguan ini
justru dihindari agar tak muncul.
Sekali lagi, kontrol tekanan darah dan pemeriksaan gula darah
secara rutin merupakan tindakan yang dianggap paling penting untuk
melindungi fungsi ginjal. Ini terutama bagi mereka yang suka makan enak,
enggan berolahraga, dan mempunyai riwayat keturunan penyakit ginjal.
Penyebab gangguan ginjal
Umumnya lebih diakibatkan oleh gaya hidup yang mengutamakan makan
enak, tapi kurang berolahraga. Akibatnya, lemak yang menumpuk
menyebabkan penyakit diabetes melitus (DM), hipertensi, dan kolesterol
tinggi.
Sebagai contoh, gula yang tinggi dalam darah (pada penderita DM)
akan bereaksi dengan protein sehingga mengubah struktur dan fungsi sel,
termasuk membran basal glomerulus. Akibatnya, penghalang protein rusak
dan terjadi kebocoran protein ke urine (albuminuria).
Hal ini berpengaruh buruk pada ginjal. Bila ginjal terganggu,
fungsi ekskresi, filtrasi, dan hormonal ginjal terganggu juga.
Akibatnya, pengeluaran zat-zat racun lewat urine terhambat. Zat racun
jadi tertimbun di tubuh. Pada akhirnya, tubuh membengkak dan timbul
risiko kematian.
Berikut beberapa penyebab penyakit ginjal:
1. Penyakit umum/sistemik, seperti kencing manis atau disebut juga
diabetes melitus, hipertensi, dislipidemia (tinggi kolesterol dalam
darah), penyakit lupus dan penyakit kekebalan tubuh lain, serta asam
urat tinggi (gout).
2. Infeksi di tubuh, seperti pada organ paru (TBC), sifilis, malaria, dan hepatitis.
3. Preeklampsia atau tekanan darah tinggi yang muncul pada masa kehamilan.
4. Pengaruh obat-obatan.
5. Kehilangan cairan banyak secara mendadak, seperti muntaber dan perdarahan.
6. Luka bakar.
7. Penyakit pada ginjal itu sendiri, seperti infeksi pada saringan
(glomerulus), kista pada ginjal, kanker pada ginjal, dan penyempitan
pada ginjal atau tumor.
8. Turunan/herediter.
Pencegahan penyakit ginjal
1. Jika Anda termasuk individu yang berisiko sakit ginjal karena
menderita DM, obesitas, hipertensi, kolesterol tinggi, dan berpenyakit
ginjal turunan, jalani hidup sehat dengan mengikuti anjuran dokter.
Periksakan diri secara rutin ke dokter dan lab untuk memeriksa tekanan
darah dan kontrol gula darah. Pahami gejala-gejala sakit ginjal, seperti
buang air kecil terganggu, nyeri pinggang, dan bengkak pada mata.
2. Jika Anda termasuk individu tanpa risiko, jalani hidup sehat sambil
memahami gejala-gejala sakit ginjal, seperti buang air kecil terganggu,
nyeri pinggang, dan bengkak pada mata. Lakukan periksa gula darah
setidaknya setahun sekali.
3. Jika Anda sudah memiliki gangguan ginjal, dokter akan melakukan
tindakan-tindakan yang dapat mengurangi semakin menurunnya fungsi
ginjal, seperti pemberian obat-obatan, menjalani saran untuk hidup
sehat, dan kontrol ke dokter secara periodik.
Sumber : Kompas.com
Dengan menjaga kesehatan, maka bahagia pun terasa lebih sempurna
Lazimnya bagi setiap blogger, menulis adalah hal wajib. Tapi sewajib-wajibnya kalau gak berurusan sama job kadang males juga. Hayo, siapa yang samaan? Biasa bakal ada semangat kalau dikerjain barengan atau ada triggernya. Dan inilah yang Dewi rasakan 2 minggu lalu. Bergabungnya Dewi di komunitas Blogger Medan memang bukan tanpa alasan, ya minimal biar terikut semangat untuk nge-Blog tadi. Dan pas sekali dengan momen hari Blogger Nasional pada tanggal 27 Oktober 2023. Blogger Medan membuat event Blogger Cup. Awalnya Dewi juga gak ngerti banget gimana mekanisme lombanya, tapi biar ada pemicu untuk nulis dah ikut aja. 😁 Jujur, ini kali pertamanya ikut kompetisi nulis yang sistem duel. Seru sih, ditambah lagi tema menulis yang diumumkan pada jam tertentu plus waktu menulis yang hanya 24 jam. Padahal biasa ngejar DL yang 3 hari bisa cengap-cengap, haha. Gak cuma Dewi, tapi banyak peserta yang merasa seperti memacu adrenalin, kayak naik rollercoaster. Tulisan pertam
Komentar
Posting Komentar