Langsung ke konten utama

Pribadi Sultan

   

Lukisan Sultan Abdul Hamid II
        

       2024 akan menjadi tahun bersejarah bagi Indonesia. Di tahun ini kita kembali merayakan pesta demokrasi yang hanya berlangsung lima tahun sekali. Tentu suasana campur aduk ya, kadang panas karna adu argumentasi, haru melihat paslon kesayangannya, atau kesal kalau ada oknum yang melanggar berbagai batasan.  

        Saya pribadi, merasakan betul hawa ini. Beda banget seperti tahun-tahun sebelumnya. Dulu ya anteng-anteng saja meski sudah memiliki pilihan sendiri, tapi tidak untuk tahun ini. Entah karena gejolak resah yang dirasakan sebagai rakyat sudah semakin memuncak.

       Cerita tentang pemilu tentu tidak lepas dari sosok pemimpin karena relate sekali dengan capres yang nantinya akan dipilih. Btw, saya mau sedikit flashback tentang cerita sosok pemimpin yang sangat dikagumi tentu setelah urutan Nabi Muhammad SAW.

Tentang Sultan Abdul Hamid II

       Tepat tahun 2021 saya menonton sebuah drama sejarah Islam Turki yang berjudul The Payitaht. Drama ini berkisah tentang seorang khalifah, atau  presiden. 

      Ialah  Sultan Abdul Hamid ll, yaitu khalifah atau raja turki yg terakhir dan menjadi benteng akhir kekhalifahan Islam, yang setelahnya digantikan oleh Mustafa Kemal At-Taturk yang dikenal dengan ideologi Sekuler liberalnya. 

       Siapakah Sultan Abdul Hamid ll? Dalam sejarah Turki, ia dikenal dengan Sultan Merah, karena beliau adalah orang yang tegas terhadap musuh, yang kala itu Inggris, Rusia, Prancis sering mengusik Turki dengan berbagai intrik politik dan tipu daya yang dilakukan. Tidak jarang pembangunan Turki sering menghadapi banyak hambatan, karena Negara Eropa tidak ingin Turki maju, sekaligus juga ingin mengakhiri masa kekhalifahan Sultan Abdul Hamid II. Namun ketegasan Sultan justru dimaknai kejam oleh sebagian rakyatnya yang telah memiliki pemikiran sekuler, bebas dan demokrasi.

       Padahal ketegasan itu ia terapkan agar musuh tidak memiliki celah untuk menjatuhkan Turki termasuk juga mengganggu kedamaian ummat Islam dan non Islam. Turki sendiri terdiri dari berbagai suku bangsa, yaitu Turki, Iran, Arab, Armenia dan  Yahudi.  Jadi bayangkan bagaimana seorang pemimpin harus menjaga kedamaian agar tidak terjadi percikan antar agama.

Pribadi yang Menyentuh

       Selain tegas, Sultan Abdul Hamid memiliki sifat penyayang kepada rakyatnya, ia tidak pernah pilih kasih antara Islam atau tidak. Baik kepada kerabatnya, sayang kepada keluarganya, meski kadang rasa sayang ini sering dimanfaatkan oleh keluarganya atau orang terdekatnya. 

       Yang membuat takjub adalah dengan seabrek tugas sebagai pemimpin, ia masih sempat melihat kondisi rakyatnya. Ia dan sekretaris negara sering berkeliling membawakan sembako sekaligus menyapa rakyatnya, tanpa mengaku bahwa ialah seorang khalifah. Meski ketika beliau sudah pulang, baru mereka menyadari, "Apa itu Sultan?"

        Turki pada saat itu masih menganut sistem monarki, meski begitu keluarga kerajaan adalah orang-orang yang sebagian besar memegang prinsip agama, dan ada serikat khusus yg memantau, menegur atau menasehati jika sang khalifah sudah lari dari rule pemerintahannya. Ya memang, ada saja pemimpin yang melenceng saat itu, misal ia ingin meraup banyak harta saat menjabat, menjadi sekutu Eropa yang selalu mengacaukan negara. 

Capaian Sang Sultan

        Sultan Abdul Hamid II sendiri memimpin selama 33 tahun. Merupakan sosok yang amat religius,  cerdas, menguasai beberapa disiplin ilmu dan beberapa  bahasa asing seperti Prancis, Arab dan Persia. Beliau berusaha untuk bersikap adil, amanah, mementingkan kesejahteraan rakyat dan memikirkan bagaimana Turki bisa semakin berkembang. Di masa beliau memerintah, telah mendirikan sekolah kesehatan, teknik, militer, sekolah disabilitas, sekolah tingkat dasar hingga menengah, mengirim pemuda-pemuda terbaik untuk kuliah di luar negri,  membayar hutang dinasti turki dengan nilai 2.582 juta lira emas turki dan tersisa 106 juta lira hingga beliau digulingkan. 

      Sultan Abdul Hamid II tidak hanya seorang negarawan, beliau juga ahli dalam mengelola keuangan, membangun strategi, kemampuan retorikanya sangat baik, kata-katanya mampu menggetarkan lawan, siapa pun itu. Dan juga penyuka sastra dan seni rupa. Di sela kesibukannya sebagai pemimpin, Sultan masih sempat memahat kayu, mengukir, membuat perabot, yang dijadikan sebagai usaha pribadi. Hasilnya pun dibuat untuk membantu rakyatnya dan kepentingan negara juga membangun sebuah Rumah Sakit bernama Sisli Etfal dan Rumah Perawatan Darulcaze yang masih berdiri hingga sekarang. 


       Sultan juga membangun infrastruktuk seperti jalur rel kereta api dari Damaskus hingga ke Hijaz (meski jalur ini kemudian ditutup karena Perang Dunia),  jalur trem listrik, jalur telegraf melalui Hijaz dan Basra, jembatan di dua tepi Selat Bosphorus serta jalan raya yang diperpanjang.

        Sultan memiliki keyakinan, bahwa kesatuan umat Islam harus dibangun dibelahan bumi manapun. Selama masih mampu Sultan akan membantu saudara Muslim di negara mana pun yang kondisinya terancam. Sultan juga berupaya kuat mempertahankan tanah Palestina. Meski diberikan penawaran yg nilainya tidak tanggung-tanggung, hingga hutang Turki bisa dibebaskan, Sultan Abdul Hamid tidak gentar juga. Beliau lebih baik menghunuskan pedang ke tubuhnya daripada menyerahkan Palestina kepada Yahudi, yang dipimpin oleh Theodor Herzl. 

Saat Sultan Diasingkan

Pada akhir masa hidupnya, Sultan Abdul Hamid II diasingkan bersama keluarganya di daerah Salonika, Yunani dan 3 tahun kemudian kembali ke Istanbul, di Istana Beylerbeyi dan hidup dengan keterbatasan. Bahkan sisa uang pribadi yang ia tabung sendiri tidak dapat diambil karena berbagai alasan. Tapi itu tidak masalah bagi Sultan, karena selama hidup ia juga tidak bermewah-mewah dalam makan, mengerti ilmu pengobatan karena ia beberapa kali sering diracuni hingga kritis, hingga saat dipengasingan beliau meninggal karena penyakit paru akibat jarang menghirup udara segar (dikurung terus), hanya sesekali saja boleh keluar istana. Pasalnya, di istana yang sangat minim fasilitas, Sultan harus menghabiskan tabungan (dengan berbagai negosiasi akhirnya bisa dipakai) untuk membeli perabotan seadanya agar keluarganya nyaman termasuk untuk bertahan hidup karna negara tidak memberi suplai makan yang layak dengan alasan sedang krisis. 

Selama diasingkan, beberapa kali para pejabat pemerintah datang menemui beliau untuk meminta nasehat atas gejolak pemerintahan yang terjadi saat beliau digulingkan. Beberapa diantaranya akhirnya menyesal karena tidak ikut berjuang saat Sultan bertubi-tubi diserang oleh berbagai pihak, mulai dari kelompok Yahudi (Zionis),  gerakan Turki Muda (digagas oleh kelompok freemansory), dan aktivis liberal-sekuler. 

Saat beliau meninggal, banyak sekali rakyat yang sedih. Mereka mengantarkan jenazahnya ke tempat pembaringan terakhir di komplek pemakaman kerajaan. Mereka seperti kehilangan sosok ayah bagi rakyat Turki, ayah yang mengayomi, sayang kepada rakyatnya, membela rakyatnya. Sepanjang jalan iringan jenazah Sang Sultan diiringi sesak tangis rakyatnya. 

Sedikit saya disclaimer, drama sejarah the payitaht ini, 80% mengacu pada fakta ya. Berbeda seperti drama ertugrul atau lainnya, yang menurut sejarahwan Turki,banyak yang tidak sesuai dengan catatan sejarah. 

Sosok Calon Pemimpin Kini

Setelah menonton drama ini, terbesit dalam hati,  kapan ya kita punya pemimpin seperti Sultan Abdul Hamid II. Melihat kondisi negri ini yang sedang tidak baik-baik saja, tentu sebagai rakyat yang 'melek' kita ingin keluar dari kondisi ini. Kita rindu pemimpin yang benar berjuang untuk kepentingan rakyat, bisa menstabilkan harga sembako, BBM, membuat suasana tentram, adanya kebebasan berpendapat, undang-undang yang pro ke rakyat, pemimpin yang dekat dan tidak zalim ke ulama. 

Merujuk pada kondisi sekarang, semua tampak bersemangat dengan pilihannya masing-masing. Meski ada satu yang cukup menarik perhatian. Yang saat ia datang, orang berbondong-bondong ingin berjumpa, berjabat tangan, hingga berpelukan. Tampaknya masyarakat sangat tercuri hatinya dengan sosok ini. 

        Ia terlihat sangat ramah dengan rakyat kecil, senang berdiskusi dengan siapa pun, plus nya lagi merupakan sosok yang religius. Banyak yang memberi ia nilai positif karena kinerja dan prestasinya saat menjalankan amanah. Ia juga memiliki public speaking yang baik, dan sangat pandai mengelola emosi saat disindir sana sini. Tidak gentar pada orang yang memiliki kekuasaan, karena baginya prinsip keadilan harus ditegakkan. Juga dikenal cerdas karena memiliki gagasan yang dianggap mampu memecahkan permasalahan kini. 

Tentu besar harapan kita, negeri ini nantinya mampu bangkit dari kondisi yang sulit ini. Apakah itu sosok pemimpin seperti Sultan Abdul Hamid II atau paling tidak yang mendekati, kita ingin rakyat merasa bangga menjadi bagian dari Indonesia, tanpa embel-embel negeri wakanda, plus enamdua, atau negeri konoha. 

Yang pasti, jadikan moment pemilu nanti sebagai usaha kita agar perubahan terwujud di bumi pertiwi ini. Pilih yang menurut kawan-kawan memiliki track record yang baik, religius dan memiliki kebebasan berpendapat, kapabilitas yang teruji, serta pro pada rakyat. Salam damai, jujur, adil dan bermartabat. 


Komentar

  1. Masya Allah betapa rindunya kita dengan pemimpin yang menyayangi rakyatnya seperti Sultan Abdul Hamid II ini ya kak. Saya suka membaca profil-profil pemimpin dunia yang hebat, mereka sosok yang penuh cita-cita dan sangat gigih. Semoga kita bisa mendapat pemimpin yang baik seperti beliau ini.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amiin ya Rabb. Meski itu gk skrg, ntah di masa anak kita nnti ya 🥲

      Hapus
  2. Masih ingat Kakak ya detail ceritanya. Salut.

    Waktu itu dapat failnya dari Bg Roby, lengkap semua serinya. Awalnya nonton drama ini gak ada ekspektasi apa-apa sih. Eh, gak nyangka malah gak bisa berhenti. Maraton bah.

    Sayangnya eksternal HDnya sudah mengulah dan terformatlah semuanya.

    Kini pertanyaannya, apakah di negeri tercinta ini masih ada pemilu lagi nantinya? Jangan-jangan kita bakal ganti sistem kepemerintahan juga. 😌

    BalasHapus
  3. Ingat dong, kakak berburu di internet wi, dn tau ini jg dr adek ipar, telat x la pokok nya. Tp mmg seru abis, pengen nonton terus dn kk jd fans nya sultan Abdul Hamid, tp skrg kk jg fans sama tahsin pasha, krna asli nya beliau penulis dn mmg sineas.

    Cerita negri tercinta kita, bantu doa aja la wi. Smoga demokrasinya gk bohongan, 😂

    BalasHapus
  4. Pemilu udah lewat, Mudah-mudahan pemimpin yg terpilih kali ini yg benar niat dan realisasi kinerjanya nanti.

    Sebagai emak² yg memiliki anak lelaki, tugas kita masih terus berlanjut, membentuk pemimpin Rabbani dr rumah yg akan menjadi pemimpin di masyarakat nanti. 🍉

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ini dewi sempat2 kn buat sblm pemilu sbnar nya fit. Tp tau la ya, kbanyakan kita lbh suka nonton dr pd baca. Dn mmg ini tugas berat kita utk tanamkn literasi baca dan nilai2 kebenaran k anak2. Bener fit, tugas kita msh panjang menuju perubahan yg seutuhnya. Semoga ada sosok seperti Sultan Abdul Hamid lagi ya. Amiiin

      Hapus
  5. siapapun yg memimpin semoga amanah seperti para pemimpin raja dan sultan zaman dahulu. sayang banget indonesia ini sungguh kaya raya , kalau tidak dikelola dengan baik.

    BalasHapus
  6. makin di baca kok makin pengen tau lebih ya, biasa hanya lihat cuplikan aja di sosmed untuk film/drama Turki

    BalasHapus
    Balasan
    1. Seru mmg bang crta nya, klo biasa nonton drama yg fiktif, klo drama sejarah skalian jg kita bljr sjrah. Drama ini byk berdasar pd fakta sjrah kok, krn gk byk jg drama sjrah yg bener2 ikut sjarah. Smpe ada 5 session bg, panjang 😆. tp klo mau liat ending knp bs hancur, lgsg k session akhir aja.

      Hapus
  7. Kalau udah belajar Turkish Ottoman Empire itu memang inspiratif dan selalu jadi tolak ukur pemimpin sekarang. Jauh banget perbandingannya pemimpin yang dulu dekat dengan Tuhan sama sekarang

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah, udh pernah baca sejarah ottoman jg ya bg? Stuju, jd tolak ukur banget, krna dr segi waktu jg gk terlalu jauh masanya. Msh relate sama khidupan skrg

      Hapus
  8. Akhirnya pemimpin atau tokoh berpengaruh selalu mendapatkan pengasingan. Kita berdoa semoga Indonesia ini ke depan dipimpin oleh orang-orang baik yang tidak mementingkan diri sendiri.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya bener. Tp pun klo bs berkelompok, jgn berjuang sndiri. Jadi bs saling membantu. Di masa sultan Abdul Hamid ini banyak juga yg pro ke beliau, hanya tidak bisa berbuat banyak saat penguasa berganti. Pun dgn mereka msh d pemerintahan bs skalian mengontrol juga.

      Hapus
  9. sangat menyentuh. bisa diamalkan dulu pada diri sendiri dalam kehidupan sehari-hari di sekitar kita.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener yo. Berbuat baik dulu dari kita, insya allah kebaikan itu nantinya akan menyebar

      Hapus
  10. Kisah sultan ottoman emang selalu inspiratif. Terlebih sudah dibuatkan filmnya, tentu lebih mendramantisir keadaannya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya bg, jd gk perlu baca buku sejarah yg tebal2 lg, lbh asyik krna udh d filmkn

      Hapus
  11. Sebagai rakyat pasti kita berharap yang terbaik untuk diri kita dan negara ini. Semua orang pasti menginginkan pemimpin seperti Sultan Hamid. Namun, pada hakikatnya manusia tiada yang sempurna. Setidaknya, apapun yang kelak pemimpin kita lakukan untuk rakyat dan negara ini, kita patut menghargainya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sejauh yg dilakukan itu baik kak, insya allah kita respect, tp klo yg dilakukan bertentangan dgn hukum, rules yg ada, agaknya sulit utk di respect kak. Itu dewi ya.

      Hapus
  12. Baru tau kisah ini, jarang nonton serial turki dan belum banyak mendalami sejarah turki juga. semoga kedepannya akan banyak sosok-sosok dengan pribadi yang tulus memimpin seperti sultan ini. Amiiin.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amiin ya rabb. Sangat dirindukan sosok seperti Sultan Abdul Hamid II, bisa di googling utk dpt info lengkap nya yah. Dimasa sultan ini memerintah, turki jg sedang tidak baik-baik saja. Begitu pun jasanya tak di akui sebagian sejarah

      Hapus
  13. Kisahnya luar biasa kali, Kak. Cuma sayang, negara kita yang tercinta ini enggak mau meneladani sejarah baik di masa lalu. Sukanya malah bikin sejarah buruk. :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Edukasi nya blm merata ki, jd gini la kondisinya

      Hapus
  14. Baru tau kisah ini setelah baca tulisan kakak. Semoga suatu saat nanti indonesia juga di pimpin oleh presiden yang berjiwa sultan ya kak

    BalasHapus
  15. Aku ngikutin serial ini juga pas tahun kapaaaan gitu, sebelum nikah kayaknya kak. Detilnya udah ga ingat tapi kesan yang ditinggalkan cukup mendalam..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Berkesan banget mmg rin. Krn dari segi waktu juga gk terlalu jauh

      Hapus
  16. Membaca tulisan kali ini berhasil membuat aku time travel ke zaman itu, menarik sekali biografi tokoh ini. Banyak pelajaran hidup yang bisa kita ambil. Perbanyak konten yang seperti ini kak, karena sangat mengedukasi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Insya Allah kak, klo ada profil yg menarik lg nnt kita angkat. Makasih kak udah mampir 😊

      Hapus
  17. Hati sangat rindu memiliki pemimpin yang cerdas, pro pada rakyat dan tentunya dengan track record tidak sembarangan.

    Aku jadi penasaran ingin menonton filmnya, kak. Dimana bisa download atau nikmatin filmnya ya kak?

    BalasHapus
  18. Googling aja kak, the payitaht ada 5 session tu.panjang memang. Di fb jg byk potongan film nya

    Semoga negri kita segera punya sosok pemimpin ini ya kk

    BalasHapus
  19. Ini adalah film yang udah lama ada di galeri dan ingin aku tonton tapi mager karena panjang banget ya Allah. Padahal liat review-review nya bagus banget untuk nambah wawasan sejarah. Makasih udah nulis ini kak. Aku jadi termotivasi utk belajar sejarah lagi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. nonton pelan2 ja kak, gk usah smpe habis krna durasi nya panjang2. Seru dn skalian kita bljr politik jg sih

      Hapus
  20. Oww...pantesan ya kak semakin rajin belajar bahasa Turki. Semakin terpesona dengan sosok dari negara tersebut pasti semakin semangat belajarnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener banget, berharap suatu hari bs kesana dan punya temen org turki jg 😊

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Vibes dari Blogger Cup, Blogger Medan

        Lazimnya bagi setiap blogger, menulis adalah hal wajib. Tapi sewajib-wajibnya kalau gak berurusan sama job kadang males juga. Hayo, siapa yang samaan?       Biasa bakal ada semangat kalau dikerjain barengan atau ada triggernya. Dan inilah yang Dewi rasakan 2 minggu lalu. Bergabungnya Dewi di komunitas Blogger Medan memang bukan tanpa alasan, ya minimal biar terikut semangat untuk nge-Blog tadi. Dan pas sekali dengan momen hari Blogger Nasional pada tanggal 27 Oktober 2023. Blogger Medan membuat event Blogger Cup.          Awalnya Dewi juga gak ngerti banget gimana mekanisme lombanya, tapi biar ada pemicu untuk nulis dah ikut aja. 😁 Jujur, ini kali pertamanya ikut kompetisi nulis yang sistem duel. Seru sih, ditambah lagi tema menulis yang diumumkan pada jam tertentu plus waktu menulis yang hanya 24 jam. Padahal biasa ngejar DL yang 3 hari bisa cengap-cengap, haha.  Gak cuma Dewi, tapi banyak peserta yang merasa seperti memacu adrenalin, kayak naik rollercoaster.  Tulisan pertam

Belajar Dasar Blog dan SEO di Kelas Blogger Medan

Rudi Hartoyo memberikan materi         Belajar menjadi blogger tentu harus mengenal berbagai hal tentang blog, mulai dari template, domain, tools pendukung seperti google console dan google analytics, dan tentu saja SEO.         SEO belakangan menjadi istilah yang trending dan menarik. SEO atau Search Engine Optimization yang merupakan teknik optimasi sebuah web agar mesin pencarian dapat menempatkan halaman web kita di halaman pertama mesin pencari dengan keyword tertentu.         Terdengar amazing ya, namun gampang-gampang mudah juga mencapainya. Kita harus bisa menentukan judul dengan keyword yang tepat, label, konten, gambar, internal link dan lain-lain. Belajar blog kali ini di fasilitasi oleh Blogger Medan, di Kopikuni. Belajar kali ini cukup ekslusif karena hanya anggota Blogger Medan saja dengan jumlah peserta yang terbatas. Anggota Blog Medan serius mengerjakan tugas        Dengan suasana Sersan, serius tapi santai, peserta tampak antusias mengikuti kelas internal ini. Ten

Tips Merawat Motor Agar Liburan Menyenangkan

       Di masa libur pergantian tahun, tentu kita sudah memikirkan berbagai rencana menyenangkan untuk mengisi masa libur tersebut. Seperti berwisata ke suatu tempat yang menarik, mengunjungi keluarga atau bahasa kerennya pulang kampung. Berbagai opsi bisa disiapkan ya. Namun jangan lengah, sebelum berpergian atau berlibur, ada beberapa persiapan yang penting untuk diperhatikan.        Pertama, pastikan kita berada pada kondisi badan yang sehat. Pasti gak nyaman ya, berliburan dengan kondisi tidak nyaman. Kedua, saat meninggalkan rumah, pastikan aman. Cek pintu dan jendela, sambungan gas, pastikan juga rumah dalam kondisi rapi dan bersih, agar saat kembali pulang kondisi aman. Point ketiga yang juga penting, cek kondisi kendaraan kita.      Kali ini, Dewi ingin sharing beberapa hal penting yang harus dipersiapkan sebelum berpergian jauh, khusus untuk kendaraan motor ya. 1. Cek Kondisi Ban Motor      Tentu ban menjadi bagian penting dalam sebuah kendaraan. Kenyaman dan keselamatan saat